Bincang hangat TheGasPolCom dengan seorang Hot Rod evangelist, pendiri Pete & Jake’s Hot Rod Parts, dan Presiden So-Cal Speed Shop bernama Pete Chapouris di ajang Yokohama Hot Rod Custom Show akhir tahun lalu, ternyata menjadi pertemuan terakhir. Pasalnya, sebulan kemudian pria yang masuk dalam daftar SEMA Hall of Fame tersebut wafat akibat komplikasi penyakit yang dideritanya. Beruntung, kami sempat mengabadikan salah satu karya legendaris Pete yang mengadopsi basis Ford Model T 1926. So, here’s the story..
Talenta, passion dan visi Pete diasah di lingkungan tempat dirinya tumbuh di El Monte, California. Hot Rod perdananya adalah Deuce alias Ford ’32 Roadster yang kemudian ditukar dengan Ford Model A Coupe bermesin Chevy V8 plus sistem transmisi bawaan Packard.
Berbekal Tin Lizzie alias Ford Model T, peraih Grand National Roadster Show Builder of the Year ini membangun sebuah Hot Rod khusus untuk proyek Hari Ayah yang dihelat the Blue Ouval Boys. Targetnya adalah membuat mobil yang mumpuni untuk dikendarai di jalan raya, namun punya tampilan ala roadster yang tampil di Ascot Speedway, seperti yang kerap disaksikannya bersama sang ayah.
Bersama Jim “Jake” Jacobs, Pete merancang frame tubular yang dipadankan dengan suspensi orisinil Ford 1934 yang dipangkas beberapa inchi di depan plus rearend yang juga dicomot dari mobil produksi Ford dan dikawinkan dengan suspensi produksi Pete & Jake sekaligus dengan coil spring milik Chevrolet Corvair. Urusan safety, keduanya tidak mau main-main. Satu set disc brake kit Super Bell langsung dipasang.
“Kami menggunakan komponen sasis bawaan yang dimodifikasi. Langkah tersebut menjadi terobosan baru saat itu,” ujar Pete.
Lumbung pacu V6 2,8 liter milik Ford Capri dengan header buatan Tom Vandenberg tertanam di kompartemen mesin. Sementara transmisi otomatis Ford C4 dipilih untuk mentransfer daya dari mesin ke roda belakang. Yang unik, punggawa SCAT Enterprises, Tom Lieb, terpaksa mengkanibal beberapa mesin Ford Capri sebelum dipasang di roadster ini.
Pete sadar bahwa untuk merealisasikan mobil ini tepat di Hari Ayah guna dipersembahkan untuk sang Ayah, dirinya tidak bisa bekerja sendirian. Urusan body, detail dan interior, dirinya mengajak sejumlah nama-nama besar di dunia hot rod saat itu. Mulai dari Steve Davis, Lil John Buttera, Pete Eastwood, hingga Eric Vaughn kebagian jatah. Scotty Scoten juga ikutan bertanggung jawab untuk melaburkan kelir British Racing Green ke sekujur body. Sedangkan torehan maut pinstriper bernama Dennis Rickleffs menjadi finishing.
Akhirnya mobil ini selesai tepat pada Hari Ayah 1978 dan diserahkan langsung ke sang ayah berbarengan dengan dihelatnya L.A. Roadster Show di tahun yang sama. Setelah dibesut selama tujuh tahun hingga akhir hayatnya, Pete menyimpan rapih Track T Roadster di dalam garasi. Tampilannya yang klimis, simpel namun sangat detail membuat mobil yang muncul kembali di majalah Rod & Custom di 1995 ini menjadi magnet tersendiri di antara ratusan hot rod dan mobil kustom yang memarakkan HCS 2016. So long Pete.. Let it be your legacy to the culture of hot rodding.