Diatas lahan seluas 60 hektar, Wuling Motors bersama para supplier komponennya bekerja untuk memproduksi mobil-mobil yang akan dipesan oleh konsumennya. Mengusung teknologi perakitan masa kini, fasilitas produksi milik Wuling Motors di Jababeka, Cikarang, Bekasi ini mengklaim sanggup membuat sebanyak 120.000 unit setahun.
Saat ini, di tahun kedua pabrik mobil ini beroperasi, Wuling Motors telah memproduksi sebanyak lima model. Diantaranya Wuling Formo, Wuling Confero, Wuling Cortez, Wuling Almaz dan yang terbaru adalah Chevrolet Captiva buatan Wuling Motors untuk pasar ekspor ke Asia dan Oceania.
Presiden Wuling Motors, Xu Feiyun menyebutkan, dengan mengaplikasikan ‘Global Manufacturing System (GMS), Wuling memastikan bahwa pabriknya berkompeten untuk mencapai efisiensi proses produksi dan menghasilkan produk berkualitas tinggi yang dapat bersaing di tingkat internasional.
Xu Feiyun menambahkan, selain didukung dengan fasilitas yang lengkap, pabrik Wuling juga mengusung teknologi modern. Mulai dari Press Shop yang dilengkapi sistem robotik. Untuk menyatukan beragam komponen, di Body Shop digunakan proses welding dengan pengukuran 3 dimensi melalui Coordinator Measuring Machine (CMN).
Proses selanjutnya adalah painting hingga perakitan dengan General Assembly dan Vehicle Quality Test untuk memastikan setiap komponen terpasang dan berfungsi sesuai standar.
“Dengan sinergi kecanggihan teknologi pabrik, standar Global Manufacturing System dan sumber daya manusia yang unggul kami akan memperluas ekspor ke negara tujuan lainnya dan terus berkontribusi lebih untuk Indonesia,” pungkasnya.
Hari ini, Rabu 25 September 2019, Wuling Motors mengumumkan unit ekspor perdananya ke tiga negara, Thailand, Brunei Darussalam dan Fiji. Tahap pertama, Wuling Motors akan mengekspor sebanyak 2.600 unit Chevrolet Captiva yang merupakan rebadging dari Wuling Almaz. Wuling Motors sendiri merupakan bagian dari grup otomotif General Motors secara global.