Seni menjadi bagian penting bagi masyarakat Bali, tidak heran banyak seniman yang namanya sudah mendunia dari pulau ini. Seperti halnya dalam dunia kustom motor, karya builder Bali menjadi daya tarik baik di Indonesia atau di luar negeri.

Beberapa builder yang namanya sudah harum berkat kustom motor turut menjadi bagian dalam program Yard Build Indonesia yang di gagas PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing. Tujuannya untuk membuktikan motor Yamaha XSR 155 yang bisa dimodifikasi dan kustom sesuai keinginan tanpa harus repot merubah bagian bagian penting.

Empat builder yang dipercaya seperti Deus Ex Machina “Temple of Enthusiasm”, Treasure Garage, Kedux Garage, AMS Motorcycle Garage. Ke empat builder ini membuat Yamaha XSR 155 jadi lebih buas seperti halnya Deus Ex Machina “Temple of Enthusiasm” merancang custom XSR 155 yang kental memadukan konsep “Moto & Surf”.

Selain itu, XSR 155 modifikasinya diberi nama “Aka-Tombo (Red Dragonfly) sebagai tribute (penghormatan) kepada motor legenda Yamaha YA-1. Motor itu dijuluki “Aka-Tombo” (Red Dragonfly), yang merupakan motor produksi pertama Yamaha Motor Company.

”Kami merancang “Moto & Surf” sebagai refleksi dari lifestyle di sini (Bali), dengan tampilan urban look yang punya kegunaan dalam berbagai aktivitas baik untuk kerja, ke pantai untuk surfing dan rekreasi camping misalnya. Memilih surfing karena merefleksikan apa yang kami lakukan. Banyak orang tahu kami terkait sepeda motor, tapi kami juga membuat surf board (di Bali), jadi ini mencakup surfing dan motor,” jelas Anthony Mclnerheney, concept designer dari Deus Ex Machina “Temple of Enthusiasm”.

Sedangkan Treasure Garage merakit XSR 155 “Modern Futuristic Supermoto” agar motor street seperti XSR 155 memiliki tampilan berbeda dengan karakter supermoto yang biasanya diaplikasikan pada motor offroad.

”Saya ingin yang beda dan tidak melulu modelnya retro. Karenanya memilih supermoto, tema yang tidak biasa dan belum banyak dieksekusi oleh kebanyakan orang untuk custom XSR 155. Sekaligus ingin menampilkan karakter motor di jalanan aspal yang agresif dan enak dipakai, fungsional untuk harian. Lalu dikombinasikan dengan konsep modern futuristic, kiblatnya ke model motor listrik yang biasanya lebih tampil futuristic,” papar Imanuel Prakoso dari Treasure Garage.

Lain halnya lagi dengan Kedux Garage yang mengusung style berbeda. ”Biasanya saya memberi nama untuk motor-motor custom yang saya bikin diambil dari nama animal. Untuk XSR 155 ini namanya Black Dog atau ibaratnya anjing hitam yang kurus lincah dapat melewati jalanan macet dan sempit dengan nyaman. Untuk custom XSR 155 ini saya mengambil konsep yang inspirasinya mendekati club style yang menggunakan shockbreaker double di belakang, stang dibuat tinggi, nyaman dikendarai”.

Lebih lanjut Kedux mengatakan kenyaman motor karena didukung posisi tangan, posisi punggung tegak, kaki nggak terlalu tekuk. Selain itu ubahan yang saya bikin ini diperuntukkan buat kendaraan harian yang disesuaikan dengan postur dan kebutuhan saya. Motor custom XSR 155 ini telah saya gunakan sehari-hari. Sementara itu, AMS Motorcycle Garage menerapkan identitasnya dan menekankan pada art untuk garapan XSR 155 dengan genre Café Racer yang dinamai “Sang Macan”.

”Pada XSR 155 ini diberikan sentuhan dan lekukan body work sesuai pakem kami dengan tidak menggunakan pelapis cat untuk finishing. Karena bahan body work nya alumunium, kami menggunakan sistem hairline polish finishing yang merupakan ciri khas kami juga. Jadi alumuniumnya kami gosok-gosok secara manual pakai tangan sampai halus dan mengkilap. Dengan hairline polish finishing terlihat seperti ada serat-serat rambut pada bahan alumunium,” ucap Putu Ajus dari AMS Motorcycle Garage.

Menurut Putu Ajus dengan konsep seperti ini, dirinya ingin memperlihatkan totalitas dan kualitas, serta modifikasi adalah seni, butuh waktu dan pendalaman yang kuat untuk karakter motor ini.