Tahun 1961 menjadi awal pengenalan Honda Monkey, namun sebelumnya motor ini adalah wahana permainan anak, motor mini dengan penampilan lengkap seperti tangki dan ban 5 inch. Nama asli dari motor ini juga bukan Honda Monkey loh. Disebut Honda Monkey karena pengendara motor ini terlihat seperti nyemot maksudnya monyet saat berkendara, padahal nama asli nya adalah Honda Z100.
Peminat motor ini terbilang banyak, alhasil pada tahun 1964 Honda meluncurkan Honda CZ100 yang merupakan Z100 versi street legal untuk pasar domestik Jepang. Tahun 1967, Honda semakin gencar untuk ekspor Honda Monkey dengan kode Z50M ke Eropa. Honda Z50M memiliki jok yang bisa diatur ketinggiannya dan stang yang bisa dilipat sehingga mudah untuk disimpan.
Tahun 1972 motor mini lebih seperti motor seperti sekarang karena sudah dilengkapi dengan suspensi bagian depan, belakang dan transmisi 4 percepatan. Tapi sayangnya, tak semua pasar mendapatkan Monkey dengan kode Z50J ini.
Honda Amerika akhirnya menjual Monkey dengan kode ZB50 yang masuk ke kategori street legal. ZB50 memadukan gaya motor sport dengan motor trail, kebayang tidak? ZB50 dilengkapi dengan rangka alumunium twin spar, suspensi belakang monoshock, dan knalpot yang bergaya upswept.
Setelah setengah abad melanglang buana akhirnya tumbang juga. Honda memutuskan “menyuntik mati” Monkey per mulai Agustus 2017. Hal ini diutarakan Honda di Tokyo Motorcycle Show 2017 pada akhir Maret 2017. Namun secara resmi ditahun 2019 PT Astra Honda Motor mengenalka Honda Monkey buatan Thailand ke pasar Indonesia. Animo pasar yang tinggi membuat list pembeli terpenuhi hingga semester satu 2020.
Untuk kembali menaikan pamor dari Honda Monkey, PT AHM melakukan pembaharuan pada corak warna jok dan paduan warna pada rangka yang selaras. Penyesuaian warna tersebut juga berlaku untuk swingarm, garpu depan, serta sokbreker belakang. Pada bagian tangki mendapat penyesuaian kombinasi warna yang lebih netral, antara putih atau silver.
”Komunitas pecinta sepeda motor yang menjadikan berkendara sebagai bagian dari gaya hidup semakin berkembang. Kehadiran Honda Monkey menjadi pilihan bagi mereka, terutama pengendara yang menginginkan sepeda motor berdesain tak lekang oleh waktu sebagai bagian dari cara mereka mengekspresikan diri,” ujar Thomas Wijaya, Marketing Director AHM.
Honda Monkey juga sudah memiliki beberapa fitur pendukung seperti panelmeter digital full LCD, pencahayaan yang sudah LED. Pada bagian anak kunci wave pattern memiliki motif logo Classic Wing dan telah menggunakan teknologi answer back system.
Motor cebol ini menggunakan mesin silinder tunggal horizontal 4 percepatan SOHC 125cc. Ditambah adanya pendingin udara dengan diameter dan panjang langkah 50 x 63,1 serta perbandingan kompresi 10:1, ditunjang dengan teknologi PGM-FI. Perpaduan itu membuat Honda Monkey mampu menghasilkan tenaga maksimal 6,9kW @6.750rpm dan torsi puncak 11Nm @5.500rpm.
Dan kini Honda Monkey dipasarkan dengan harga OTR (On The Road) DKI Jakarta Rp 82.533.000, bagaimana tertarik untuk membelinya?