Di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melamban, ekspor mobil Toyota CBU (Completely Build Up) yang dilakukan oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berhasil mengalami kenaikan sebesar 2% dengan volume 46.130 unit. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding volume tahun lalu yang berada di angka 45.350 unit.
Toyota Fortuner berkontribusi menyumbang angka ekspor tertinggi, hingga 11.165 unit 24% dari total ekspor CBU mobil Toyota. SUV (Sport Utility Vehicle) buatan Pabrik Karawang 1 PT TMMIN tersebut mendapat sambutan pasar yang positif di negara-negara kawasan GCC (Gulf Cooperation Council), Amerika Selatan, dan ASEAN.
“Sejak 5 tahun terakhir, Fortuner konsisten menjadi model SUV penyumbang terbesar bagi prestasi ekspor Toyota Indonesia,” ujar Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT TMMIN.
Selain itu, TMMIN juga berhasil mengekspor model SUV kecil Rush sejumlah 8.800 unit atau sebesar 19% dan model hatchbatck Agya dengan volume 8.600 unit atau sekitar 18% turut mendulang pertumbuhan ekspor.
Model-model CBU bermerek Toyota lain seperti Vios (5.500 unit), Avanza (5.780 unit), Town Ace/Lite Ace (3.715 unit), serta Kijang Innova, Sienta, dan Yaris dengan total (2.570 unit) juga memberikan andil performa kuartal pertama.
Selain mengapalkan kendaraan utuh bermerek Toyota, TMMIN turut pula mengirimkan kendaraan setengah jadi/Complete Knock-Down (CKD), mesin utuh, serta komponen kendaraan. Hingga Maret 2019, TMMIN berhasil mengekspor CKD sebanyak 9.900 unit, mesin utuh bensin sebanyak 25.750 unit, mesin utuh etanol sejumlah 2.360 unit, serta komponen kendaraan sebanyak 26 juta unit.
“Di tahun 2019, Toyota menargetkan pertumbuhan ekspor di atas 5% meski situasi makro ekonomi dunia masih tidak menentu. Saat ini kami fokus untuk mencari pasar-pasar ekspor non tradisional baru untuk mencapai target tersebut,” tambahBob Azam