Nyaris 3 dekade kota pelabuhan Yokohama menghelat pestanya kaum kustom dari seluruh dunia bertajuk Yokohama Hotrod Custom Show (HCS). Mengundang builder-builder papan atas mancanegara, rasanya wajar jika kini kiblat percaturan kustom baik roda dua maupun empat secara perlahan beralih ke negeri matahari terbit.
Gelaran ke 27 kali ini yang dipusatkan di Pacifico Yokohama Exhibition Hall, Mooneyes Jepang selaku penyelenggara menghadirkan deretan program acara menarik plus buah kustom karya custom builder dari berbagai belahan dunia. Dari roda empat ada 1963 Ford Thunderbird “D’Bird” karya Starlite Rod & Kustom, 1959 Ford F100 “Tequila Sunset” kreasi Renobilt atau 1970 Chevrolet C10 “Mafia Truck” buah kolaborasi Provost Motorsport dengan South City Rod & Custom.
Sementara untuk sepeda motor diwakili oleh kampiun Born Free 10, 1948 Harley-Davidson UL “Blackbird” milik Bobby Green (Oldcrow Speed Shop) torehan Justin Walls (The Traditional Way), 1946 HD Knuckleheads butane Hawke Lawshe (Vintage Technologies), Yamaha SR “Crystal Trophy” kreasi sang legenda Shinya Kimura (Chabott Engineering), hingga 1934 BMW R7 “9T Concept R7” karya Roland Sands.
Belum lagi tambahan tema yang jadi andalan bertajuk Full Size Pick Up Spectacular berisi deretan pickup full-size produces AS keluaran setelah era 40-an, motor-motor custom bermesin Harley-Davidson Panhead dengan tema Eternal Panhead, Custom Paint Contest di atas penggorengan “Frying Pan” sampai kontes Pinup Girl persembahan Mooneyes.
Yang tidak kalah serunya adalah lenggang-lenggok mobil dan motor custom karya partisipan undangan di tengah venue lepas pameran dibuka resmi. Saking legendarisnya, acara dengan tajuk “Ride in Show” dimaksud dicontek oleh beragam event custom di beberapa negara. Termasuk Indonesia.