Mengaku penggiat ranah kustom? Maka Anda wajib bersiap. Pasalnya 8-9 Oktober mendatang pesta kustom kulture paling akbar se-Nusantara bakal kembali dihelat. Ya, ajang bertajuk Kustomfest 2016 akan menyapa Anda langsung dari Jogja Expo Center dengan segudang konten yang diklaim lebih berbobot.
Selain dijanjikan bakal menghadikan banyak kejutan, ajang ini juga digadang akan menjadi momen temu kangen alias reuni para legenda kustom Indonesia, sesuai tema “Reborn Legend!” yang diusung.
“Tema Reborn Legend! Kami pilih menjadi tema besar untuk tahun ini sebagai selebrasi perayaan penyelenggaraan KUSTOMFEST 2016. Tema ini memuat pesan kepada khalayak luas bahwa untuk mendapat pengakuan atas diri dan karyanya seseorang harus terus berproses sehingga melahirkan karya baru secara konsisten” ujar Lulut Wahyudi, Director KUSTOMFEST. Ia menambahkan kontekstual “legend” sebagai sebuah apresiasi yang absolut atas karya, dedikasi dan proses terus menerus yang lahir dari pemikiran kustom kulture Indonesia.
Urusan konten usah disangsikan. Pihak penyelenggara telah menyiapkan beragam acara menarik. Mulai dari Suryanation Cafe Racer Day, Honda The Battle of Dream, Royal Enfield Pinstripe Carnival, Corvette Paradise, Eiger Ride for Peace with Jeffrey Polnaja, Burnout Vaganza, Team Nusantara, Kustomfest 5th Annual Collaboration, Freeflow “Buzz Finger” Pinstriping Battle, Snickers Squad Graffiti, hingga FUFME The Movie.
Barisan acara lain juga siap memberikan hiburan bagi para pengunjung yang hadir di area indoor dan outdoor JEC mulai dari parade Kustom Bike Show, Hot Rod & Kustom Car Show, Kustom Paint Battle, Kustom Art & Klasik Island, Vendor Booth, Body Art Show, BMX Kontest, Kustom Bicycle & Pedal Car, Junkyard Festival, Diecast Show, Stunt Rider Show, Pinstripe Carnival, Helmet Kustom Paint Kontest, Music Stage, Photo Kontest, Kustom Kulture Foodfest.
Pengunjung yang sudah membeli tiket masuk seharga Rp 50.000,- bakal mendapatkan kesempatan untuk memenangkan satu buah motor kustom racikan Retro Classic Cycles.
“Lucky Draw kami berikan sebagai bentuk apresiasi bagi para pengunjung yang berdatangan dari Yogyakarta dan berbagai kota di Indonesia. Karena mereka antusias untuk menyaksikan karya dari para builder & pelaku kustom lainnya. Disini mereka bisa melihat bahwa karya-karya orang Indonesia juga sudah mendapatkan perhatian dari pelaku kustom dan juga media internasional” tutup Lulut.