Mia baru saja mendaratkan tubuhnya di bangku depan ketika Sebastian langsung tancap gas Buick Riviera yang ditumpangi keduanya. Membayangkan adegan mobil ngebut seperti di film laga? Tunggu dulu, ini lebih gila. Sebastian melakukan tugasnya memegang kemudi tanpa melepaskan ciumannya pada karakter yang diperankan Emma Stone itu.

Lantas, kamera menyorot dari belakang memperlihatkan mobil melaju sambil membiarkan penonton tenggelam dalam keromantisan. Hal yang kebetulan memanglah menjadi jualannya film garapan Damien Chazelle tersebut. Tentunya di samping tarian-tarian hebat yang terus menyambung sejak film dimulai.

Sebetulnya, selain itu, menyaksikan “La La Land” kita juga disuguhi cerita tentang kendaraan. Menarik untuk dicatat koneksi para tokoh utama dengan pilihan mobilnya masing-masing. Bahkan, cerita romantis antara Mia dan Sebastian bermula di balik kemudi. Meski dalam situasi buruk akibat perilaku minus tokoh pria yang dimainkan Ryan Gosling itu.

Di awal film, karakter old fashioned Sebastian sudah otomatis terbangun begitu penonton dihadapkan dengan gambar dirinya mengendarai convertible lansiran 1980-an. Dengan atap terbuka, Sebastian coba memutar lagu dari pemutar kaset yang memaksa kamera menangkap dasbor dengan paduan material semacam kayu dan kulit.

Mobil jadi elemen penting di "La La Land".

Mobil jadi elemen penting di “La La Land”.

Untuk jaman sekarang, hidup Sebastian memang dikelilingi hal-hal berlawanan arus. Ia tahu apa yang diincarnya, meski sempat dihadapkan pada persimpangan idealisme bermusik. Ia digambarkan sebagai sosok yang istimewa untuk blantika musik modern. Sama hal dengan mobilnya yang one of a kind dibanding mobil-mobil lain yang tampil dalam sesi “Another Day of Sun” yang berlangsung di atas freeway Los Angeles.

Kalau sosok Sebastian terkesan individu yang mendalam, lain halnya dengan Mia. Tipikal sepertinya terbilang lebih populer. Perempuan berambut pirang itu berprofesi sebagai kasir coffee shop di komplek pembuatan film. Bermimpi bisa berakting untuk sebuah karya besar. Ia kerja keras keluar masuk ruangan audisi seusai berurusan dengan mesin kasir. Dan kayak kebanyakan perempuan, ia juga didorong pihak keluarga mendapatkan pasangan yang mapan.

Di sepanjang film tak terhitung adegan perempuan itu lupa lokasi parkir. Konyolnya lagi, bisa-bisanya ia dikerjai Sebastian untuk menodongkan remote kunci mobil ke otaknya. Dengan harapan bisa memancarkan sinyal lebih luas. Kegusaran hati Mia ditunjang adegan dirinya melaju senyap dengan mesin hibrida elektris membelah malam Los Angeles. Inikah cara Hollywood menggambarkan pemilik Toyota Prius?

Toyota Prius bisa jadi memanglah mobil yang praktis, efisien, dan bisa memenuhi segala kebutuhan konsumen roda empat jaman sekarang. Namun, kau tahu bukan mobil itu yang sebanarnya kau inginkan untuk berada di garasi. Persis seperti yang Mia dapat untuk urusan percintaanya dengan Sebastian.