Hai keluarga Indonesia,

Perkenalkan aku adalah generasi baru di jajaran mobil keluarga. Aku tercipta dari goresan sketsa yang kemudian dibuat versi purwarupa bernama XM Concept. Saat aku masih dalam bentuk konsep, aku dibawa ke setiap pameran oleh Mitubishi Motors Indonesia. Aku bangga, selama kurun waktu setahun aku selalu menjadi bintang  karena bentuk ku yang futuristis.

Di tahun berikutnya, aku mulai dibuat lebih serius. Aku mulai masuk ke jalur produksi yang digawangi oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) di fasilitas perakitan mereka yang baru di Cikarang, Bekasi. Dari bentuk purwarupa yang selama ini aku miliki, aku diubah menjadi bentuk nyata dengan ‘nyawa’ sebuah MPV (Multi-Purpose Vehicle) atau kendaraan keluarga yang disematkan nama Mitsubishi Xpander.

GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) Agustus 2017 yang lalu, jadi hari paling bersejarah untukku. Secara resmi, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) resmi melepasku ke dunia, dunia otomotif Indonesia.

Kehadiranku mendapat apresiasi dari banyak orang. Aku memang dibuat tidak jauh dari bentuk purwarupaku saat masih beridentitas XM Concept. Rancanganku yang dinilai aerodinamis, membawa kesegaran di industri otomotif dalam negeri. Ditambah lagi bagian wajahku yang disebut berdesain Dynamic Shield dinilai orang-orang sebagai sebuah inovasi baru yang futuristis.

Puluhan ribu orang telah meminangku mulai dari satu pameran ke pameran lain, satu dealer ke dealer lain. Meskipun mereka harus bersabar bahwa untuk memperbanyak diriku memerlukan waktu yang tidak sedikit agar fasilitas perakitan MMKI di Cikarang, Bekasi bisa membuatku dengan sangat presisi. Apalagi aku tidak hanya dilahirkan untuk satu varian saja, namun juga hadir dalam empat pilihan varian, GLX, Exceed, Sport dan Ultimate.

Sebagaimana sebuah mobil keluarga, liburan pergantian tahun dari 2017 ke 2018 lalu aku mengemban tugas untuk membawa pelesir satu keluarga. Memang keluarga kecil sih, tapi bagiku itu cukup untuk merefleksikan diriku sebagai sebuah mobil keluarga yang sejatinya punya daya angkut untuk tujuh orang berikut barang.

Saat itu aku dibawa berlibur ke kawasan Puncak, Jawa Barat. Wah, bisa membuktikan kemampuan sekaligus bisa cuci mata di kawasan bersuhu sejuk nih. Hitung-hitung melepas penat setelah hari-hariku dilalui dengan memandang gugusan belantara beton di Ibukota Jakarta.

Sebelum melanjutkan perjalanan, aku diajak ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) untuk mengisi penuh 45 liter tanki bahan bakarku dengan bensin beroktan 92. Itu adalah modalku untuk membawa keluarga ini berpergian liburan keluar kota.

Memasuki ruas jalan bebas hambatan, performa dari jantung pacu 1.5L Mivec DOHC 16 Valve yang aku gendong memang terasa underpower jika dibandingkan dengan mesin berkapasitas serupa produksi pabrikan lain. Namun untuk membawaku stabil di kecepatan 100 km/jam sesuai aturan kecepatan maksimal jalan tol, tenaga 103 dk yang keluar dari penghasil daya tersebut masih mumpuni dan tidak memberikan getaran berlebih akibat raungan mesin yang tinggi.

Tenaga mesinku memang bukan yang terbaik, tapi aku berani diajak adu hemat soal konsumsi bahan bakar. Saat diuji untuk pemakaian dalam kota dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam, aku hanya menghabiskan 1 liter bensin untuk menempuh jarak 12,8 km. Sementara saat di jalan bebas hambatan dengan kecepatan rata-rata 90 km/jam, seliter bensinku mampu membawaku sejauh 20,2 km.

Soal transmisi aku punya pilihan manual lima percepatan dan otomatis empat percepatan. Transmisi otomatis bawaanku memang masih terbilang konvensional dengan hanya mengandalkan tombol overdrive untuk mengakali tenagaku yang cukup minim. Namun transmisiku masih terbilang halus tanpa ada sentakkan saat perpindahan gigi.

Oh iya.. Saat dalam kecepatan tinggi, pengendalianku masih cenderung stabil. Untuk berpindah jalur secara cepat, tanpa koreksi lingkar kemudi yang banyak, aku masih bisa diandalkan. Ban dengan profil 205/55 R16 membuat si pengemudi mampu mengontrol dengan baik.

Memasuki jalur Puncak, kepadatan lalu lintas mulai terjadi. Sang pengemudi yang membawaku ogah ikut-ikutan macet di jalan tersebut. Sehingga ia memutuskan untuk membawaku lewat jalan tikus membelah perkampungan untuk memangkas waktu mencapai tujuan.

Bagiku ini adalah tantangan baru. aku yang biasanya hanya melahap jalur aspal mulus Ibukota, kini harus berjibaku dengan jalan keriting penuh lubang. Hebatnya, tidak ada keluhan soal guncangan dari keluarga yang ku bawa. Asal kalian tahu, struktur kaki-kakiku terutama di bagian belakang sebagian diadopsi dari saudaraku Lancer Evolution X yang ‘kelotokan’ di dunia reli. Oleh karenanya, soal melibas jalanan keriting bukan persoalan yang besar bagiku.

Di jalan pintas itu aku menemukan sebuah titik jalan dimana kondisi aspalnya hampir habis dan hanya menyisakan lubang-lubang penuh genangan. Tak ada keraguan bagiku diajak ‘nyebur’ ke genangan-genangan air yang dalam berkat ground clearance setinggi 205 mm dan tingginya lubang isapan udara yang aku miliki. Lagi-lagi meski kondisi roda penuh guncangan, namun seisi penumpang dikabin tetap masih tetap diam dan terasa nyaman.

Jalur ini benar-benar menjadi tantangan yang luar biasa. Setelah jalanan berlubang dan genangan air yang dalam, kini aku ditemui dengan sebuah tanjakan yang cukup curam. Kata orang-orang, aku yang terlahir memiliki penggerak roda depan dinilai punya kelemahan terhadap situasi jalan seperti itu.

Nyatanya saat pengemudi membawaku melibas tanjakan curam tersebut, aku masih punya traksi roda yang sangat baik dan performa yang cukup mumpuni dari torsi mesin sebesar 141 Nm. Helloo.. mungkin orang-orang itu yang perlu berlatih mengoperasikan mobil gerak depan di tanjakan kali ya? Hehehe..

Saat kembali dari jalan pintas ke jalur utama kawasan Puncak, aku masih harus menghadapi jalanan macet sepanjang 5 km sebelum mencapai tujuan. Disini aku hanya bisa pasrah bersama kendaraan lain melewati macet sambil menunjukan kelebihan bagian kabinku kepada keluarga ini.

Oh iya, aku lupa menyebutkan kalo aku ini adalah varian Sport dari Mitsubishi Xpander. Hanya aku satu-satunya dari seluruh varian Xpander dengan interior terbungkus warna hitam, sementara yang lainnya berwarna beige.

Untuk keluarga yang masih memiliki anak kecil, rasanya aku yang paling pas dengan pilihan warna kabin hitam. Pasalnya namanya anak kecil, pasti bakal menumpahkan makanan atau minuman ke bagian jokku. Dengan bahan berwarna hitam, interiorku pasti lebih mudah dibersihkan ketimbang warna lainnya.

Soal penampilan, aku sebagai varian Sport tak kalah saing dengan kembaranku dari varian Ultimate. Sesuai nama varianku, aku hadir lebih sporti dengan nuansa kombinasi warna silver di bagian dasbor dan doortrim. Sementara kembaranku si Ultimate, tampil lebih elegan dengan kombinasi wood panel.

Aku juga hanya punya Headunit 2Din biasa tanpa adanya layar sentuh. Sedangkan kembaranku Ultimate punya Headunit 2Din layar sentuh yang sudah terintegrasi dengan kamera mundur. Berbeda dengan aku yang masih mengandalkan perasaan alias feeling. Heheheee...

Sebagai dua varian teratas Mitsubishi Xpander, kami dilengkapi dengan fitur-fitur yang serupa. Misalnya lingkar kemudi dan Shift Knob berlapis kulit, Engine Start/Stop, Hill Start Assist, Antilock Brake System (ABS), Active Stability Control (ASC), Dual SRS Airbag, Reinforced Impact Safety Evolution (RISE Body) dan Pedesestrian Protection di bagian depan.

Tak terasa, sedikit lagi kami hampir tiba di lokasi tujuan. Si kecil yang dibawa oleh keluargaku ini tertidur lelap di kursi baris tengah. Aku merasa bangga, jok baris tengahku punya ketebalan busa yang sangat nyaman sehingga mampu meredam guncangan-guncangan yang dialami mobil.

Di baris depan, aku masih punya ketebalan jok yang sama dengan tengah ditambah konstruksi sandaran jok yang mirip semi-bucket. Sehingga saat bermanuver maupun melewati guncangan, posisi tubuh masih dapat terjaga dengan baik.

Ditambah lagi aku punya fitur Tilt and Telescopic Steering dan posisi duduk yang cukup tinggi. Tujuannya tak lain agar pengemudiku secara mudah dapat mengatur posisi duduk yang paling ideal dan nyaman serta memberikan visual berkendara yang baik dari segala arah.

Sedangkan di bagian baris ketiga, ketebalannya memang tidak sebaik di depan, tapi masih cukup nyaman diduduki untuk kurun waktu yang cukup lama. Tambah lagi di baris akhir faktor kenyamanan dapat bertambah akibat ruang kaki yang cukup lapang dari fitur penyetelan maju-mundur yang ada di jok tengahku.

Aku juga punya banyak lokasi colokan power outlet di setiap baris penumpang. Bagi mobil lain di kelasku mungkin itu tidak penting, tapi bagiku itu adalah sebuah hal yang penting seandainya aku diajak pergi jauh, aku bisa mengakomodir kebutuhan penumpangku untuk mengisi ulang baterai ponsel dan gadget-nya.

Selain itu aku juga punya banyak ruang penyimpanan di seisi kabin. Di depan ada empat tempat penyimpanan tertutup yang aman untuk barang, enam tempat penyimpanan terbuka untuk gadget dan empat cup holder untuk minuman. Di tengah aku punya dua tempat penyimpanan terbuka ditambah kantung multifungsi dibalik jok depan dan dua cup holder minuman. Sementara di belakang ada dua kotak penyimpanan terbuka dan dua cup holder minuman. Masih kurang? Di bagasi aku punya kotak penyimpanan tertutup dengan separator dan satu kotak penyimpanan terbuka untuk alat-alat. Banyak kan?!

Aku juga bisa diandalkan untuk mengangkut barang. Dengan melipat habis jok baris ketiga dan jok tengah, aku punya bentuk lantai yang rata untuk memudahkan akses keluar masuk barang. Jika tak perlu ruangan ekstra, jok baris tengah dan belakangku dapat dilipat sebagian dengan konfigurasi 50:50.

Setelah berjibaku dengan jalan rusak dan kemacetan, kami tiba di lokasi pilihan keluarga ini untuk berlibur. Mengingat tempat ini cukup keren, aku menyempatkan diri untuk mengabadikannya bersama keluargaku saat liburan pergantian tahun ini sebelum nantinya aku akan bertugas kembali membawa keluarga ini beraktivitas di Jakarta.

Sebagai mobil keluarga baru yang hadir di Indonesia, aku yakin dapat bersaing dengan para pendahuluku yang telah sukses menapaki roda di pasar MPV tanah air. Apalagi kini punggawaku, MMKSI saat ini sedang serius menambah gerai baru untuk meminang dan merawatku di kemudian hari.

Dengan modal tampangku yang modern, kabinku yang lengkap dan multi fungsi, konsumsi bahan bakar yang relatif hemat, serta ayunan suspensi yang paling nyaman dibanding mobil sekelasku, aku bahkan optimis bisa mengambil hati konsumen dari merek lain saat mereka mengenalku.

Aku, generasi baru untuk keluarga di Indonesia…