Pernah liat motor dan pengendaranya yang ga matching cyin? Pasti waktu modif motor ga pake hati deh.. *ngondek.
Kenapa gue bilang waktu modif motornya ga pake hati? Kemungkinan terbesar penyebabnya adalah karena sang pengendara saat memilih modifikasi yang akan dikerjakan, hanya ikut-ikutan trend terkini atau memaksakan suatu fitur tertentu untuk diaplikasi ke motornya. Seringkali, sang pengendara lupa motornya sendiri itu basisnya apa, yang setelah dimodifikasi dengan arah yang dipaksakan, jadinya kacrut. Ada garis tipis (tapi sangat penting) yang memisahkan antara trend-gaya-fitur dan kepantasan. Dan kepantasan itu ga berlaku cuma antara motor dan aksesorisnya, tapi juga kepantasan antara motor, pengendara dan (tentunya) gaya berkendara.
Sebagai contoh, ada orang-orang yang memaksakan pake knalpot dengan dua outlet padahal motornya cuma satu silinder, ada lagi yang memaksakan setang ape-hanger yang tegak menjulang padahal posisi komstirnya rendah sejajar dengan jok. Contoh lain, ada orang sipil yang malah (sering) gak tau aturan, mendandani motornya dengan sirine dan strobe light (lampu blitz ala kendaraan dinas) biar terlihat seperti kendaraan aparat dan memaksakan untuk minta jalan di saat macet total. Ada juga yang memaksakan pakai mesin besar paling mutakhir padahal ga berani ngegas dalem-dalem karena takut ngebut, atau yang paling lucu (menurut gue) adalah ada yang pake jockey-shift, tapi tuas kopling tangan dipindah ke shifter-nya.
Pilihan modifikasi motor seyogyanya didasari dengan keinginan yang kuat dan juga kedewasaan visi untuk menentukan “akan digunakan untuk apa kendaraan ini”. Selain itu didukung juga dengan wawasan yang cukup luas untuk mencari referensi-referensi pendukung (pilihan gaya modifikasi, pilihan bahan, aksesoris dan performance part, fashion *penting lho bo’!!) untuk memuluskan langkah mewujudkan motor impian tersebut. Setelah menemukan tujuan akhir dan visi yang jelas untuk memulai berkarya, jangan lupa untuk mengingatkan diri sendiri untuk bersabar menanti kiriman-kiriman parts yang ditunggu, dan tekun menggarap motor tersebut. Percaya atau tidak, mesin-mesin yang digarap dengan telaten dan penuh perhatian, juga punya hati untuk berusaha memuaskan pengendaranya.
Pernah coba liat ke garasi, memandangi motor yang terparkir gagah disana, dan bertanya dalam hati “dulu gue mikir apa yah bikin motor kayak gitu”??
Lawless Article – Rizky Mandra