Apa yang terjadi di Sepang, biarlah tetap di Sepang. Begitu kiranya pesan yang ingin disampaikan Jorge Lorenzo pada konfrensi persnya kemarin, Kamis (5/11). Tentu, ia menghargai putusan Court of Arbitration for Sport (CAS) yang menetapkan Valentino Rossi akan start dari posisi terbelakang di GP Valencia, hari Minggu (8/11) nanti.

Tapi di lain sisi, Lorenzo juga menyesali sikapnya yang mengancungkan jempol ke bawah sebagai bentuk hilangnya rasa hormat kepada Rossi. Lorenzo sempat ngambek di Malaysia dan memilih untuk meninggalkan podium lebih dulu saat Rossi dan Pedrosa melakukan perayaan.

“Saya menghormati keputusan itu, tak sabar untuk besok dan soal yang lalu, bisa dikatakan saya melakukan kesalahan dengan membuat gestur di podium. Saya menyesal dan meminta maaf, khususnya bagi yang menyaksikannya di televisi,” ujarnya.

Walau tak bersinggungan langsung dengan insiden Rossi-Marquez, Lorenzo terkena dampak yang cukup signifikan. Insiden yang dikait-kaitkan dengan perseturan Spanyol-Italia dalam kancah perolahragaan dunia tersebut membuat Lorenzo kehilangan salah satu sponsornya.

Media olahraga Italia melaporkan bahwa Lorenzo ditinggal Sector, perusahaan jam tangan olahraga asal Italia. Dikatakan, Sector hanya ingin pebalap dengan jiwa sportif yang bisa menjadi dutanya. Sector juga tak menampik bahwa keputusannya berkaitan dengan drama yang terjadi belakangan.

Lebih dari itu, Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) ingin agar semua pebalap bisa mengambil pelajaran dari situasi saat ini. Vito Ippolito, Presiden FIM sempat mengumpulkan semua pebalap untuk menekankan kembali nilai-nilai yang sebenarnya terkandung di dalam kejuaran MotoGP.

“Pihak FIM ingin semua pebalap ingat nilai sesungguhnya dari olahraga kami dan juga harus ingat nilai-nilai dari kejuaran itu sendiri,” seperti dilansir laman resmi MotoGP, Jumat (6/11). Terlepas dari semua persaingan yang semakin ketat, ada batasan yang harus dipahami.

Di hari yang sama, The Doctor juga mengungkapkan penyesalan atas manuvernya di tikungan ke-14 di Malaysia. Dalam duel yang kekat, pebalap dengan nomor punggung 46 tersebut keluar dari garis balap normalnya untuk mengusik Marquez, sebelum akhirnya terjadi senggolan.

“Sayanganya saya tak punya pilihan lain. Saya menyesal membawanya melebar dan tak mengikuti jalur trek,” ungkap Vale, mengutip situs Crash, hari ini.

Peluang Rossi

Bagi Vale, ini bukan kali pertama dirinya memulai balap dari posisi terbelakang. Rossi pernah mengalami situasi serupa di MotoGP Qatar tahun 2004 dan Assen dua tahun kemudian.

Di Qatar Rossi gagal menyelesaikan lomba perkara pasir. Walau sebelumnya sempat menyodok hingga posisi keempat. Beda cerita dengan saat di Belanda. Rossi berhasil finish di posisi kedelapan dengan cidera di tangan akibat jatuh saat latihan.

Di Valencia nanti tampaknya Rossi harus berjuang ekstra keras. Ia terkahir juara di sirkuit Ricardo Tormo pada musim 2003 dan 2004. Selebihnya, ia menduduki podium kedua sebanyak tiga kali (2002, 2009, 2014) dan posisi ketiga sebanyak tiga kali pula (2005, 2008, 2010).