Secangkir cappuccino panas sudah tersaji di meja. Lengkap dengan “lukisan” cantik yang ada pada busa di atasnya. Sore itu saya sengaja mampir ke kedai kopi langganan untuk menikmati waktu sejenak sekaligus menyelesaikan pekerjaan.
Walau sebenarnya sore hari bukan waktu yang tepat untuk menikmati menu campuran antara esspresso dan susu tersebut. Di negara asalnya, Italia, cappuccino tak lain adalah menu sarapan. Namun pikir saya selama tetap nikmat, mengapa tidak?
Lagi pula, rasanya cappuccino menjadi pilihan tepat untuk menjadi teman saya menuangkan cerita pengalaman test ride kali ini. Karena skuter yang digunakan sama-sama merupakan “warisan” Italia.
Yup, kalau bicara skuter maka Italia bukan hanya menyuguhkan Vespa. Melainkan ada pula Lambretta yang mungkin namanya juga sudah tak asing telinga. Brand skuter ini memang sempat vakum, namun kembali bergeliat di kancah otomotif global.
Kiprahnya di Indonesia kini berada di tangan PT Skuter Motor Indonesia (SMI) sebagai distributor resminya. V200 adalah salah satu dari dua model Lambretta yang dipasarkannya selain V125. Namun sebelum lebih jauh membahas V200, ada baiknya kita kupas dulu perbedaan antara kedua model ini.
Pertama-tama, kapasitas mesin adalah perbedaan yang utama. Sesuai namanya, Lambretta V125 Special menggunakan mesin 125 cc. Sementara itu Lambretta V200 Special dijejali dapur pacu 169 cc. Jadi jangan keliru. Meski menggunakan nama V200, namun tak serta merta mewakili kapasitas mesinnya.
Perbedaan lainnya ada pada sektor kaki-kaki dan pengereman. Di mana Lambretta V200 sudah dibekali ABS (Anti-lock Braking System) untuk rem depannya. Sedangkan, Anda tak akan menemukan fitur ini pada V125. Lalu pada V200 terdapat dua buah suspensi yang mengawal ban belakangnya. Namun untuk V125 cukup dengan satu buah suspensi.
Selebihnya, perbedaan terdapat pada bagian body. Di mana body V200 dibiarkan polos. Sedangkan V125 dihiasi grafis bernuansa balap retro.
Cappuccino yang saya pesan sudah hampir menyentuh dasar cangkir. Mungkin ini waktunya bersiap-siap melanjutkan riding. Sejujurnya, cuaca berangin yang menghiasi Jakarta sore ini membuat saya agak menyesal meninggalkan parka yang biasa saya pakai. Begitu juga dengan Doc Mart andalan saya. Padahal kalau dipikir-pikir setelan keduanya cocok banget untuk dipakai riding bersama Lambretta.
Lantas, sebenarnya bagaimana rasa mengendarai skuter ini? Kebetulan unit yang saya coba ialah Lambretta V200 Special. Bodynya boleh jadi terlihat ringkas. Walau sebenarnya skuter ini memiliki seat height jangkung, 800 cm. Rider dengan tinggi badan 180 cm saja masih dibuat sedikit berjinjit.
Namun enaknya, terdapat ruang kaki yang sangat luas sehingga aktivitas riding jadi terasa nyaman. Posisi setangnya juga sangat pas. Tidak terlalu tinggi juga tak terlalu rendah. Postur rider yang bertubuh jangkung akan sangat nyaman berada di atasnya.
Satu-satunya catatan ialah busa jok yang tipis. Kalau boleh menebak, mungkin desain jok seperti itu digunakan untuk menyesuaikan posisi berkendara agar tak terlalu tinggi. Karena dengan wujud jok yang seperti itu saja, sebenarnya skuter ini sudah terbilang jangkung.
Putar kunci kontak dan akan terdengar suara mesin tak jauh berbeda dengan kebanyakan skuter pada umumnya. Performa belt dan CVT-nya dalam mengolah tenaga mesin pun cukup mengasyikkan. Saya sangat menikmati skuter ini, baik ketika diajak berkendara stop n’ go atau sedikit nakal dengan membuka gas lebar-lebar.
Laju Lambretta V200 Special pun sangat nyaman dengan kawalan suspensi yang dipakainya. Kalau boleh jujur, adanya dua buah suspensi pada bagian belakang membuat rider merasa lebih percaya diri dalam bermanuver.
Sebagian dari Anda pun mungkin bertanya-tanya mengenai fitur yang dimiliki Lambretta V200 Special. Untuk hal ini yang jelas V200 sudah menggunakan bohlam LED untuk semua lampunya.
Kapasitas bagasi juga tak bisa dilupakan. Di bawah joknya Anda bisa menemukan ruang penyimpanan luas yang bisa dipakai menaruh satu buah helm. Tak hanya itu karena di dek depan masih menyediakan ruang guna menyimpan barang-barang yang lebih kecil. Pada bagian ini juga Anda bisa menemui soket USB.
Terlepas dari semua itu, simpel dan mengasyikkan rasanya menjadi kombinasi kata yang tepat untuk mewakili Lambretta V200 Special. Sama halnya dengan secangkir cappuccino. Tak butuh banyak campuran, namun tetap bisa dinikmati. Hal lain yang menjadi nilai tambahnya ialah ia hadir dengan sentuhan estetika yang sedap di mata.
Galeri foto Lambretta V200 Special: