Rully Johan Volkswagen 4

Untuk saat ini, kalau ditanyakan siapa PR Manager APM yang paling ganteng yang sudah pasti Rully Johan. Kelahiran Jakarta 31 Oktober 1977 yang kini menjadi PR Manager Volkswagen Indonesia,  terbilang sudah kenyang keluar masuk perusahaan di bidang yang sangat berbeda.  Nah, berikut ini petikan wawancara kami dengan mantan finalis Abang None tahun 2000 yang mewakili Jakarta Selatan ini.

Bisa diceritakan latar belakang pendidikan Anda?

Saya sekolah di Tarakanita dari SD sampai SMP, untungnya SMA Tarakanita cuma untuk perempuan, kalo enggak sih bisa jadi saya tetap sekolah di situ, hahaha. SMA saya akhirnya memilih Lab School, Rawamangun.

Lalu lanjut kuliah di?

Awalnya mengambil kuliah arsitektur di Trisakti, tapi di perjalanan seperti nggak dapat passion, padahal sudah masuk semester akhir. Akhirnya saya pindah ke sekolah bisnis.

Rully Johan Volkswagen 2

Bagaimana jenjang karir Anda sampai akhirnya bekerja di Volkswagen Indonesia?

Awalnya saya bekerja di sebuah anak perusahaan Indosat, lalu menjadi presenter di ANTV, kemudian ikut binis dengan orang tua, hingga akhirnya saya bekerja di Volkswagen saat ini.

Bagaimana sampai akhirnya Anda bergabung ke Volkswagen?

Awalnya sih memang tidak sengaja. Waktu itu orang tua saya membeli VW Caravelle, dan saya juga membeli VW Golf. Karena sering mengikuti acara undangan APM Volkswagen di sini dan saya juga sering hadir dalam gathering komunitas Nuvolks yang notabene berisi Volkswagen keluaran baru. Lalu karena saya aktif di komunitas itu, pihak APM Volkswagen kebetulan memang membutuhkan tim di divisi Marketing dan PR. Akhirnya saya ikutan test karyawan, dan here I am.

Rully Johan Volkswagen 3

Dengan mobil apa pertama kali Anda belajar nyetir?

Waktu itu jaman SMP naik Toyota Starlet Kotak, lucunya yang mengajari nyetir justru mama saya dan belajarnya masih di halaman rumah. Kebetulan ayah saya dinas di PLN dan memiliki rumah berhalaman luas. Jadi enak buat belajar nyetir,  sampai akhirnya berani colongan nyetir sendiri kemana-mana.

Apa mobil pertama yang Anda beli dari hasil keringat sendiri?

Saat mulai bekerja, dan berhasil mengumpulkan uang. Waktu itu Honda City V-Tec tahun 2000an saya pilih. Biasa deh anak muda. Dan karena waktu itu VW Golf juga belum ada di Indonesia.

Melihat profil Anda yang atletis, apa olah raga kesukaan Anda?

Saya sangat menggemari Bola Basket, hingga saat ini masih sering latihan dan kadang mengikuti beberapa kompetisi.

Rully Johan Volkswagen

So, apa tantangan Anda untuk menaikkan brand ini?

Salah satu tugas kami adalah menciptakan sebuah persepsi orang tentang harga. Image harga mobil eropa selalu mahal. Yang jelas, mobil Eropa enggak bisa dibandingkan dengan Jepang in terms of price. Selama ini  konsumen Indonesia terlalu Jepang.

Ooh, jadi harga masih yang penting ya?

Tentu saja, ambil contoh SUV, dengan bentuk yang hampir sama, SUV Jepang seharga 300 jutaan, sementara Eropa 500 jutaan. Hal-hal seperti itulah yang membuat kami harus lebih giat dalam berusaha meyakini konsumen. Padahal bicara kualitas, gengsi, kekuatan, kenyamanan, keselamatan, tentu saja Eropa jauh dibanding Jepang.

Ok, harga ya? Lalu kenapa BMW dan Mercedes-Benz tetap laris?

Nah, keduanya adalah brand yang sudah mapan di sini. Dan keduanya juga menjadi top of mind bagi calon pembeli mobil Eropa. Volkswagen itu mass – premium, sementara BMW dan Mercedes di golongan premium – premium.

IMG_0183

Volkswagen di China merajai, lalu di Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapore juga banyak. Lalu kenapa di sini kurang?

Nah, kan kembali ke harga tadi. Dan mindset masih Jepang. Tapi kita punya setting harga saat ini bukan mau mengejar ke angka atas. Namun kita justru turunkan untuk mendekati Jepang. Seperti Polo yang masuk beberapa waktu lalu juga sempat laris manis karena harga yang pas. Namun per kenaikan 2013 lalu saying sekali harganya menjadi tak terjamah konsumen.

Well, untuk membuat konsemen lebih percaya. Tentu jaringan penjualan dan purna jual harus kuat.  Apa yang team Anda telah buat?

Ada tujuh showroom Volkswagen yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Dan ada pula showroom kita yang berada di dalam pusat perbelanjaan.  Dan jumlah bengkel kamijuga sudah banyak. Namun kami juga punya flying mechanics yang sewaktu-waktu bisa kami kirim bila ada konsumen yang mengalami kendala mesin di kota-kota yang tek ada bengkel remi VW.

Nah, Volkswagen juga banyak yang mengatakan sebagai mobil hobi. Lalu bagiamana menurut Anda tentang strategi mendekatkan diri dengan komunitas?

Menurut survey dimanapun, orang lebih percaya produk yang direkomendasikan dari omongan orang yang udah punya mobilnya daripada bertanya kepada salesman. Dan biasanya pembeli Volkswagen enggak mau sama. Karena perbedaan itu pula komunitasnya menjadi solid. Untuk komunitas yang kami dukung selama ini memang baru yang bermodel water cooled alias VW modern. Nah, untuk VW lawas, bukannya kita enggak support, tapi kita harus hati-hati dan harus bisa dipertanggungjawabkan. Volkswagen sendiri punya 30 klub resmi lho.. dan kalau dikumpulkan bisa sampai 3000an unit lebih di seluruh Indonesia.

Rully Johan Volkswagen 1

So, apa harapan Anda pada brand yang Anda usung sekarang?

Kami tetap berusaha membentuk mindset konsumen di Indonesia, bahwa brand Eropa pasti lebih baik. Dan Volkswagen AG di Jerman sendiri sudah membantu untuk memikirkan itu, hingga sebentar lagi akan hadir tipe yang paling sesuai dengan konsumen Indonesia. Tunggu saja kehadiran tipe itu.

Apakah Anda memiliki motto dalam hidup?

Maju terus pantang mundur.. Gaspol..! Hahahaa..

Trivia:

Casual or Formal : Formal
Jupe or Depe : Jupe lebih pinter
Liverpool or Chelsea : Liverpool sama-sama merah
Salad or Karedok : Karedok buat orang kampung tradisional kayak saya
Jepang or Korea : Jepang
Sasha Grey  or Terra Patrick  : Sasha Grey
BlackBerry or iPhone : BlackBerry. Nggak ngerti iPhone
Jeans or Chino : Jeans
G-Shock or Omega : G-Shock
Hangover or Morning Glory :  Hangover