All New Toyota Veloz sejak lahir sudah dilengkapi dengan opsi fitur Toyota Safety Sense (TSS). Fitur ini dirancang khusus oleh Toyota untuk menambah rasa aman dan kenyamanan bagi para pengendara dan penumpang All New Veloz.

Kami menguji seberapa ampuh fitur ini memberikan proteksi kepada pengendaranya. Pengujian ini kami konsentrasikan kepada fitur Pre-Collision Warning dan Pre-Collision Braking yang ada di dalam rangkaian fitur Toyota Safety Sense.

Kedua fitur ini pada hakikatnya hadir untuk mencegah tabrakan dengan kendaraan di depan akibat lengahnya pengemudi. Cara kerjanya, saat mobil mendekati kendaraan yang lebih lambat atau berhenti di depan dengan kecepatan konstan, radar di bagian moncong terkoneksi dengan kontrol unit membaca bahwa pengemudi dalam keadaan lengah. Sistem akan memperingati pengemudi melalui fitur Pre-Collision Warning yang berbunyi dan menampakkan tanda di layer speedometer.

Dalam waktu sepersekian detik bila pengemudi tidak mengurangi kecepatan dengan mengangkat pedal akselerator, maka sistem akan memerintahkan rem Anti-lock Brake System (ABS) untuk bekerja secara otomatis mengurangi kecepatan dan memberhentikan kendaraan secara spontan. Disitulah fitur Pre-Collision Braking bekerja secara optimal.

Saat menguji fitur ini secara langsung di arena tertutup bersama All New Toyota Veloz, kami mensimulasikan berbagai kondisi yang umum terjadi di jalanan sehari-hari. Mulai dari kecepatan rendah di bawah 40 km/jam yang mewakili kecepatan kendaraan di jalanan dalam kota, kecepatan di atas 50 km/jam yang mensimulasikan kepadatan jalan tol yang kerap lalu lintasnya berhenti mendadak, hingga pada kecepatan di atas 50 km/jam dengan beban penuh tujuh orang penumpang.

Di kecepatan rendah dan konstan di bawah 40 – 50 km/jam, fitur Pre-Collision Warning akan berbunyi menjelang 20 meter dari objek dummy pengganti kendaraan di depan. Kemudian fitur Pre-Collision Braking akan menugaskan rem bekerja secara otomatis menghentikan kendaraan berdasarkan masukan dari sensor jarak di radar yang mengirimkan sinyal ke kontrol unit lalu mengaktifkan sistem rem. Kendaraan sukses berhenti dengan jarak berkisar satu hingga dua meter di belakang objek.

Pengujian kami lanjutkan dengan kecepatan penuh. Terbatasnya arena pengujian membuat All New Toyota Veloz yang kami uji hanya mampu berkecepatan sekitar 50 – 60 km/jam meski pedal akselerator diinjak penuh. Sistem Pre-Collision Warning tentu berbunyi lebih awal mengingat kecepatan yang ditempuh lebih tinggi sedangkan sistem Pre-Collision Braking juga bekerja sempurna mereduksi kecepatan. Sayangnya karena lintasan aspal di arena pengujian yang cukup berpasir, All New Toyota Veloz yang kami gunakan menyundul objek dummy saat mobil berhenti total.

Setelah mengganti objek dummy dengan yang baru, kami lantas mengujinya dengan All New Toyota Veloz yang terisi penuh tujuh penumpang sesuai kapasitasnya. Pengetesan ini kami simulasikan kala All New Toyota Veloztipe Q TSS digunakan sekeluarga saat liburan atau mudik lebaran misalnya.

Kami mengujinya dengan kecepatan yang cukup tinggi di 50 – 60 km/jam seperti sebelumnya.  Dengan bobot yang lebih berat fitur Pre-Collision Warning dan Pre-Collision Braking pada All New Toyota Veloz tetap bekerja sempurna. Meskipun saat pengetesan pedal akselerator kami tekan penuh, mobil dapat berhenti total meski sedikit menyundul objek dummy.

Perlu diingat, fitur Pre-Collision Warning mungkin akan terus bekerja sempurna di berbagai keadaan atau kondisi. Namun fitur Pre-Collision Braking memang akan bekerja sempurna memberhentikan kendaraan namun tidak 100% terhindar dari benturan mobil atau objek di depan. Semisal di aspal basah atau aspal berpasir, tentu berpengaruh besar terhadap jarak pengereman tergantung kecepatan yang ditempuhnya.

Tapi kami yakin, hadirnya fitur Pre-Collision Warning dan Pre-Collision Braking mampu mengurangi resiko korban jiwa atau cedera akibat kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh hilangnya konsentrasi pengemudi dan mengurangi kerusakan yang terdampak benturan. Sehingga tidak timbul permasalahan yang besar akibat lengahnya pengemudi.