Gambar kartun sepasang bola mata hingga saat ini bisa jadi salah satu logo ikonik di skena custom. Tidak hanya di Negara Paman Sam, logo berjuluk Mooneyes dimaksud juga mashyur hingga ke seluruh dunia. Diprakarsai Dean Moon dari ranah adu kebut 402 meter di Santa Fe Springs, California pada medio 50-an, brand ini secara perlahan mampu menjembatani antara dunia hot rod dan balap dengan kultur di custom scene. Sempat vakum di 1987 lepas Dean Moon wafat, kesamaan minat dan visi membuat keluarga Moon sepakat untuk mewarisi nama besar Mooneyes ke seorang karyawan Disney yang juga pemilik dealer Moon di Jepang bernama Shige Suganuma. Di bawah kendalinya, brand yang sudah bermarkas di Honmoku, Yokohama sejak 3 dekade silam ini belakangan berkembang menjadi salah satu pemain besar di kustom kulture.
Beruntung sore itu the godfather of Japanese custom scene meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang dengan TheGaspolCom dan punggawa Kick Ass Choppers, Veroland. Kehangatan Shige san menyambut kedatangan kami membuat angin dingin yang berhembus di halaman belakang Mooneyes Area-1 nyaris tak terasa. Sambil bersenda gurau, obrolan kami soal kiprah, hobi hingga passionnya berlangsung seru.
Hello Shige-San, terima kasih sudah meluangkan waktu untuk kami. Pertama-tama kami ingin tahu bagaimana awalnya Anda tertarik dengan kustom scene?
Awalnya tentu saja karena saya tertarik dengan mobil dan motor, terutama yang sudah dimodifikasi. Semuanya seolah terjadi dengan alami. Karena semakin hari, saya makin cinta dengan scene ini.
Apa mobil pertama Anda dan kapan Anda memilikinya?
VW type 2 tahun 1967. Saya punya mobil itu pada tahun 1971.
Anda modifikasi atau tidak?
Iya dong. Saat itu mobilnya saya repaint, ganti velg chrome yang saya kombinasikan dengan ban lebar.
Mobilnya masih Anda simpan? Enggaklah, sudah saya jual sejak lama. Ingat, saya punya mobil itu di tahun 1971 lho. I guess I’m too old for you guys..hahaha.
Lalu mobil pertama yang Anda modifikasi total apa?
Sebuah mobil bekas, Ford Thunderbird 1960. Dengan budget terbatas, saya memperbaiki dan memodifikasi beberapa komponen. Karena tidak punya uang, saya mengecatnya sendiri. Dengan bangga, saya selalu mengendarainya setiap hari selama beberapa tahun sebelum akhirnya saya jual. Dan saya sangat beruntung si pembeli menawarkannya kembali ke saya.
Hahaha..Baiklah, mari kita bicara mengenai acara Yokohama Hotrod Custom Show. Apa yang pertama kali menginisiasi Anda untuk menyelenggarakan event ini?
Jadi begini ceritanya, sekitar 30 tahun lalu saat saya memulai bisnis (Mooneyes dealer) ini, custom market di Jepang sangat kecil. Hanya ada beberapa toko kecil yang tersebar di seluruh Jepang. Saya berniat untuk membesarkan market ini (di Jepang). Maka di tahun 1987 saya mulai membuat event dalam skala kecil. Saat itu kami membuatnya di outdoor area, sehingga ada kalanya saat hujan turun atau cuaca buruk, acara kami tidak berjalan sesuai rencana.
Lalu?
Kondisi itu membuat saya lelah. Akhirnya pada tahun 1991 saya memutuskan untuk membuat acara di indoor area. Saat itulah awal mula Yokohama Hot Rod Custom Show yang terus kami kembangkan hingga saat ini.
Wow, ternyata perjalanan yang harus Anda tempuh cukup berliku ya?
Tentu saja. Setiap pekerjaan pasti ada resikonya. Kegagalan adalah sebuah proses menuju suatu sukses. Namun jika Anda melakukannya dengan passion, semua hal akan terasa sebagai tantangan yang menyenangkan.
Apakah passion ini juga yang kemudian membuat Anda berhenti dari Disney dan membangun bisnis sendiri dengan mengakuisisi Mooneyes?
Betul sekali. Bagi sebagian orang, bekerja untuk orang lain mungkin terasa nyaman. Namun bagi saya, kegagalan dan kesuksesan saya sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya. Hal itulah yang memotivasi saya dalam menjalankan bisnis ini. Satu alasan yang cukup penting adalah saya sangat mencintai dan menghormati mentor saya, Dean Moon (founder Mooneyes). Saat beliau meninggal dunia, dan dari pihak keluarga tidak ada yang berminat meneruskan bisnisnya, saya memberanikan diri untuk mengakuisi Mooneyes secara keseluruhan dan menjalankannya hingga saat ini.
Luar biasa. Apa saja yang sudah Anda lakukan hingga membuat brand Mooneyes menjadi sebesar sekarang? Apakah pengalaman kerja Anda di Disney cukup membantu?
Saya rasa pekerjaan saya di Disney tidak berpengaruh terhadap apa yang sudah saya lakukan untuk Mooneyes. Saat di Disney saya adalah seorang akuntan. Back then I’m an office guy, you know? Tidak ada hubungannya sama sekali bukan? Hahaha. Nah, yang saya lakukan untuk membuat Mooneyes besar adalah dengan terus berperan serta membesarkan scene yang sudah ada. Menghargai karya para builder dan terus menyemangati mereka untuk terus berkarya.
Nah, bicara mengenai karya para builder, seperti kita ketahui Yokohama Hot Rod Custom Show selalu mengundang tamu yang umumnya builder atau pelaku industri ranah kustom. Anda masih ingat siapa tamu yang Anda undang di event pertama Yokohama Hot Rod Custom Show?
Tentu saja masih ingat. Dia adalah Ed “Big Daddy” Roth, seorang artis pinstripe yang sangat ramah dan humble. Meskipun dia terkenal di seluruh dunia, namun kala itu di Jepang belum banyak yang mengenal Ed Roth. Walau demikian dia dengan ramah tetap menyapa dan berinteraksi dengan pengunjung event. He’s a nice guy. He treated customers so nice, that’s why people love him. And his work of art is incredibile too. So, that makes it perfect.
Very good memory you got there, Shige-San. Saya rasa Anda belum terlalu tua untuk hal ini.
Hahahaaa….
Oya, ada satu hal yang menyita perhatian kami tentang Yokohama Hot Rod Custom Show. Kami perhatikan Anda masih turun tangan dan ikut sibuk di lapangan. Sebagai seorang pemilik Mooneyes, seharusnya Anda sudah bisa sit back relax and enjoy the show, kenapa Anda masih mau terlibat langsung?
Hahaha..I wish I could do that. Banyak orang mengira jika Mooneyes adalah big company, hal itu tidak sepenuhnya benar. Brand dan logo-nya memang besar dan sudah terkenal. Namun untuk perusahaannya bisa saya bilang tidak besar. We are just one man operation company. Betul saya memiliki banyak karyawan, namun saya yang menjalankan Mooneyes di Jepang dan di US.
Jika Anda yang menjalankan dua bisnis (Mooneyes Jepang dan US), artinya Anda sering bepergian dong?
Iya, setiap bulan pasti ada bepergian ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Sudah berapa kali Anda ke Indonesia? Menurut Anda bagaimana custom scene di Indonesia?
Saya sudah tiga kali ke Indonesia dan menurut saya custom scene-nya sudah sangat berkembang, terutama dari sisi sepeda motor. Banyak sekali motor custom hasil karya builder lokal yang luar biasa. Jujur saja saya sampai terpesona. Mungkin sudah saatnya motor-motor custom kreasi builder Indonesia turut bersaing di kancah internasional. Namun jujur saja karena saya adalah seorang car guy, dari yang saya lihat custom mobil di Indonesia belum seramai motor. Sepertinya kondisi ini terjadi di banyak negara di Asia. Ranah custom mobil, terutama mobil Amerika memang perlu dipicu agar tumbuh dan berkembang. Hal inilah yang dulu juga terjadi di Jepang. Namun kini, semakin hari scene mobil custom itu semakin besar di Jepang. Mungkin hal ini perlu juga dilakukan di negara Asia, termasuk Indonesia.
Karena Anda meng-klaim sebagai seorang car guy, kami penasaran, apa mobil harian seorang Shige-San sang pemilik Mooneyes?
Mau tahu mobil harian saya? Sehari-hari saya pakai Toyota Crown MS51 two door hardtop buatan tahun 1970.
Wow, Toyota Crown ya? Dari sekian banyak mobil yang ada di dunia, mengapa Anda memilih Toyota Crown sebagai mobil harian?
I just love it. That’s it.
Ok, kalau weekend car, Anda pakai apa?
Wah saya tidak punya weekend car, saya bahkan tidak punya weekend. Akhir minggu saya pasti ada di luar kota atau luar negeri. If you do business like this, no off. Everyday is working. That’s why you have to do it with passion.
Wow really? Lalu, bagaimana cara Anda membagi waktu dengan keluarga Anda?
Nah, itu kuncinya. Istri saya juga bekerja disini, di Mooneyes Area 1 tiga hari dalam seminggu. Saya selalu bertemu istri saya karena dia yang handle keuangan. Jadi pada dasarnya kami pasti bertemu secara rutin.
Oh I see. Ok, last but not least, ada yang ingin Anda sampaikan untuk penggemar Anda di Indonesia?
Ya, pertama-tama tentu saja terima kasih banyak atas support-nya untuk Mooneyes. Dan untuk para penggiat custom scene, baik itu builder mobil, motor, pinstripe artis termasuk para penggiat industri pendukungnya di Indonesia, tetaplah berkarya dan jangan pernah menyerah karena Anda semua akan merasakan hasilnya di masa depan.
Terima kasih, Shige-San.
You’re welcome and I hope we meet again soon.