Walau bernama “Taxi Ride,” jangan pikir sang driver bakal mengemudi dengan “manis.” Karena pada momen super itu, pengunjung akan diajak menjajaki sisi liar supercar bertenaga lebih dari 500 dk, yakni Lamborghini Gallardo serta Aventador.

“Inti dari kesempatan ini ialah memberi pengalaman bagi pengunjung untuk membesut supercar Lamborghini,” jelas Tyo, Service Adviser Lamborghini Jakarta yang bertugas menjadi driver pada event Supercar Taxi Ride, di ICE, BSD-City, Tangerang, Sabtu (29/8).

20150829_133942_resized

Walau begitu, ia menyayangkan terbatasnya panjang lintasan. Sehingga top speed bukanlah suguhan utama. “Lintasannya terlalu pendek. Bahkan, untuk melihat speedo meter saja enggaksempat. Ngegas, langsung sampai,” tambah Tyo.

Namun, Tyo menambahkan justru ada tiga sensasi sekaligus yang bisa dirasakan oleh pengunjung saat mencicipi salah satu supercar tersebut. Yang pertama, begitu seat belt telah terpasang dan “bendera start” dikibarkan, pengunjung akan langsung merasakan g-force yang besar hasil dari hentakan akselerasi mobil tersebut.

20150829_135357_resized

Tyo mengatakan bahwa mobil-mobil Lamborghini identik dengan kemampuan ekselerasinya. Maka, bisa merasakannya merupakan sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Sensasi tak berhenti sampai di situ. “Tapi, perpindahan dari gigi satu ke dua juga punya hentakan yang tak kalah hebat,” sambung Tyo.

Dan yang terakhir, ialah sensasi saat mobil melakukan engine brake di ujung lintasan. Putaran mesin yang meninggi dijamin bakal membuat penumpang menahan badannya sekuat tenaga dari tarikan ke depan.

20150829_133100_resized

Kepada TheGaspol, Tyo menjelaskan perbedaan kedua supercar Lamborghini yang digunakan pada ajang Supercar Taxi Ride. “Kedua mobil ini menawarkan sensasinya sendiri-sendiri. Kalau Gallardo lebih enak buat diajak main-main. Tapi, kalau Aventador lebih liar,” tukas Tyo.

Jadi, dengan kata lain, berkat kapasitas mesin yang lebih besar serta penggunaan sistem penggerak empat roda, Aventador menjanjikan sensasi yang lebih istimewa.