Kehadiran Astra Toyota Calya dan Astra Daihatsu Sigra merupakan kolaborasi dari PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dan PT Toyota Astra Motor (TAM) dalam menciptakan mobil nasional yang terjangkau konsumen dengan kapasitas angkut penumpang maksimal. Memang ini bukan kali pertamanya ADM dan TAM bekerja sama dalam membuat mobil.
Setelah proyek Avanza-Xenia mulai 2004 lalu, kemudian disusul dengan Rush Terios pada 2008 dan Agya-Ayla yang merupakan awal dari proyek kendaraan hemat energi dan berwawasan lingkungan hijau atau Low Cost Green Car (LCGC).
Untuk merealisasikan proyek Multi-Purpose Vehice (MPV) seven seater yang juga tergolong dalam kendaraan LCGC ini, kedua Agen Pemegang Merek ini menghabiskan biaya yang tidak sedikit, ditambah mengandalkan ribuan tenaga kerja baru demi membidani lahirnya Toyota Calya dan Daihatsu Sigra.
Tercatat investasi senilai Rp 2,4 triliun ditanam ADM dan TAM pada Karawang Assembly Point, pabrik Daihatsu di Karawang. Sementara itu, sebanyak 178 suplier komponen utama lokal lapis pertama dan 1.270 pemasok komponen sekunder lokal dilibatkan pada produksi Astra Toyota Calya dan Astra Daihatsu Sigra.
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Hiroyuki Fukui menyebutkan Indonesia merupakan pasar yang sungguh menjanjikan bagi kendaraan penumpang dengan bentuk yang kompak. Dengan meluncurnya dua produk kolaborasi antara Toyota dan Daihatsu, kami harap dapat terus meningkatkan daya saing industri otomotif Indonesia terhadap dunia.
Dengan beroperasinya pabrik perakitan Toyota Calya dan Daihatsu Sigra di Karawang, Jawa Barat, tentu menambah lapangan pekerjaan baru bagi para pelaku dan pekerja industri. Diluar dari para pekerja di bidang penjualan dan perawatan yang terikat pada tiap diler, proyek MPV LCGC Toyota dan Daihatsu ini melibatkan 900 ribu orang pekerja untuk merakit Calya dan Sigra.