Berkesempatan menjajal mobil baru Toyota Yaris Cross Hybrid menjadi sebuah kesenangan tersendiri. Meski waktunya terbatas, namun kami, awak redaksi Thegaspol.com sempat mempelajarinya secara singkat bagaimana motor listrik dan baterai bekerja sama berkesinambungan dengan mesin motor bakar untuk menggerakan roda dari crossover SUV buatan pabrik Toyota di Karawang ini.
Maka timbul pertanyaan, seberapa sistem hybrid di Toyota Yaris Cross Hybrid ini dapat menghemat biaya konsumsi bahan bakar Anda?
Menjadi produk elektrifikasi dalam negeri kedua Toyota buatan Indonesia, Yaris Cross hadir sebagai Hybrid Electric Vehicle (EV) pertama di segmen Medium SUV (Sport Utility Vehicle) dengan bentuk yang kompak ala crossover. Dengan begitu, Toyota Yaris Cross Hybrid menjadi produk paling mutakhir di kelasnya.
Rancangan sistem Toyota Hybrid System (THS) yang kompleks, ternyata sangat mudah digunakan oleh pengendara awam sekalipun. Kunci dari penghematan bahan bakar yang dituju, ada pada kaki kanan di pedal gas atau akselerator pedal.
Saat kendaraan dihidupkan atau siap jalan, maka baterai Lithium Ion yang kompak dan ringan siap menyuplai tenaga listrik ke motor penggerak roda yang bersinergi dengan sabuk baja transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) penggerak as roda depan. Begitu pedal gas diinjak perlahan, maka roda berputar yang ditenagai dari motor listrik. Mobil bergerak tanpa pembakaran, tanpa emisi. Kehematan sudah dimulai.
Sepanjang pedal gas menerima respon yang halus dari kaki kanan, maka motor listrik akan bekerja terus hingga mencapai kecepatan sekitar 50 km/jam. Bayangkan Anda cruising di lalu lintas dalam kota yang ramai tanpa konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tanpa emisi. Jika kapasitas baterai masih penuh atau setidaknya di atas 40%, maka ia masih bisa terus meladeni kebutuhan tenaga dari motor listrik sepanjang dikendarai.
Sebaliknya, jika pedal gas merespon injakan pedal gas yang agresif, modul kontrol unit (ECU) membaca bahwa Anda butuh tenaga ekstra. Maka sumber tenaga utama mesin Toyota 2NR-VEX Dual VVT-i 67 kW dan torsi 121 Nm akan aktif dan menyuplai tenaga tambahan yang dibutuhkan. Di sini argo pemakaian bahan bakar mulai menghitung, sebab ia bekerja untuk kedua belah pihak. Pertama berfungsi sebagai jantung penggerak roda, kedua sebagai alat pengisi daya (Multi Generator) ke baterai Lithium Ion.
Tapi jangan khawatir, lagi-lagi penggunaan ECU pintar pada Toyota Hybrid System, bisa membaca sendiri tabiat pengendara hanya dari pergerakan pedal gas yang ditanam Throttle Position Sensor (TPS) di sistem Drive by Wire. Ketika pedal gas mulai terangkat atau TPS membaca katup udara isapan mesin mulai menutup, maka secara otomatis sistem penggerak roda Toyota Yaris Cross Hybrid akan dikembalikan kepada motor listrik yang diberikan tenaga dari daya baterai yang sudah terisi penuh saat motor bakar 2NR-VEX bekerja. Ketika momen ini terjadi, kendaraan bergerak tanpa menelan bahan bakar setetes pun dan tanpa emisi knalpot.
Sepanjang pengetesan singkat yang kami lakukan di area Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, motor listrik akan bekerja secara efisien dan simultan jika kecepatan kendaraan dijaga pada 70 km/jam hingga 80 km/jam. Dengan catatan, injakan gas dilakukan secara konstan dan kesanggupan daya baterai masih di atas 40%. Dengan demikian, motor listrik akan mendominasi dalam upaya menggerakan roda depan dari Toyota Yaris Cross Hybrid.
Untuk di kecepatan tinggi, semisal 100 km/jam di jalan tol, motor listrik masih dapat diandalkan untuk memutar kedua roda depan asalkan injakan pedal gas diatur sehalus mungkin, atau dalam bahasa mudahnya injakan pedal gas diurut secara gradual. Pada kecepatan tinggi, kebutuhan torsi dari mesin 2NR-VEX untuk menggerakkan kendaraan akan lebih rendah, maka suplai tenaga dari jantung Toyota 2NR-VEX bisa dialihkan ke motor listrik bertenaga 59 kW dan juga memiliki torsi sebesar 141 Nm yang sangat cukup untuk menjaga kecepatan secara konstan.
Sepanjang daya baterai masih berkisar di atas 40%, maka motor listrik akan memimpin pergerakkan Toyota Yaris Cross Hybrid ke arah yang Anda kehendaki. Proses pengisian daya baterainya pun terbilang cepat dan pintar dalam pengelolaan konsumsi baterai sesuai karakter dari baterai Lithium Ion. Beberapa metode yang digunakan salah satunya mengambil proses deselerasi roda baik saat pengereman atau melepas injakan pedal gas, secara otomatis prosesi pengisian baterai berlangsung. Artinya seluruh kontrol sistem motor listrik dan motor bakar penggerak kendaraan hingga pengisian daya baterai sepenuhnya ada di kaki kanan pengendara dan dapat terpantau secara jelas pada layar Head Unit dan layar Multi Information Display (MID) speedometer.
Ada tiga mode berkendara yang ditawarkan pada Toyota Yaris Cross Hybrid. Eco Mode dan Power Mode dari tenaga yang dihasilkan oleh mesin 2NR-VEX dan EV Mode dari motor listrik.
Selama kurang lebih 45 menit berkendara dengan jarak sekitar 30 km dengan Toyota Yaris Cross Hybrid, meter penunjuk perbandingan penggunaan antara EV terhadap bahan bakar pada layar speedometer menunjukan angka 61%. Artinya motor listrik memberikan kontribusi kehematan hingga 61% dari konsumsi bahan bakar yang ditelan. Kami hanya menggunakan bahan bakar Ron 92 sebanyak 39% hari ini,
Bisa bikin tambah kaya nih naik Toyota Yaris Cross Hybrid!