Setelah sebelumnya Marcus Walz dari Walzwerk Racing memodifikasi Moto Guzzi Le Mans untuk mengenang Ayrton Senna, kini Tarso Marques, mantan pebalap F1 dari tim TRW dan Minardi yang sekaligus punggawa rumah modifikasi Tarso Marques Concept juga melakukan hal serupa. Membangun satu motor sebagai bentuk penghormatan untuk sang legenda balap F1 asal Brasil yang tewas saat berlaga di Grand Prix San Marino tahun 1994, Ayrton Senna.

Senna-Bonnie01

Marques memilih Triumph Bonneville sebagai basis motor yang dimodifikasi dengan konsep livery mobil McLaren Honda MP4/4 besutan Senna saat ia memenangkan gelar juara dunia F1 pertamanya di musim kompetisi tahun 1988. Warna putih merah lengkap dengan nomor 12 dan tanda tangan sang legenda mendominasi tampilan spakbor depan, tanki, body samping dan buritan motor. Adapun bagian lain seperti rangka, mesin, fork depan, shock belakang, swing arm dan knalpot dilabur warna hitam. Tujuannya tak lain untuk menguatkan karakter warna putih dan merah tadi.

Senna-Bonnie04

Selain cat, Triumph Bonneville ini juga telah dimodifikasi hampir di seluruh bagian. Sebut saja spakbor depan, setang clip on (jepit), jok, knalpot dan yang paling menarik perhatian adalah pemilihan velg. Marques memilih menggunakan velg tertutup (disc wheel) layaknya velg yang digunakan oleh tim Ferrari, McLaren, Renault, Toyota dan Williams di F1 Grand Prix tahun 2006. Velg seperti ini juga layak ditemui di balap sepeda, terutama Triathlon dan Time Trial. Kesan klasik dan aerodinamis segera terlihat di velg yang dipadukan dengan ban Metzeler Lasertec untuk depan dan Metzeler ME Z2 di bagian belakang.

Senna-Bonnie03

Tak bisa dipungkiri, kerja keras Marques dalam membangun Triumph Bonneville untuk menghormati Ayrton Senna membuahkan hasil yang menawan. Mengutip salah satu kalimat yang sangat terkenal dari Senna, “With regard to performance, commitment, effort, dedication, there is no middle ground. You do something very well or not at all.” This bike is one of the “very well” example.