Makin tua, makin jadi. Pepatah itu terasa pas untuk menggambarkan ragam mobil classic. Karena saat umur kendaraan tersebut semakin tua, mereka memiliki harga yang kian melambung. Selain umur , mobil-mobil tersebut bisa memiliki nilai jual yang mencengangkan karena mungkin punya rentetat sejarah menarik dibaliknya. Entah historical kepemilikan atau prestasi dalam bidang balap.
Dan saat ini, di dunia ada 10 mobil retro dengan harga jual paling tinggi. Lantaran mereka memiliki keunikan dalam sejarahnya ataupun pernah mengukir prestasi. Penasaran? Check this out!
Ferrari 250 Testarossa 1957
Karena lebih sering muncul di serial TV, Miami Vice, kebanyakan orang lebih familiar dengan seri Ferrari Testarossa yang diproduksi tahun 80-an. Tapi ternyata, pabrikan asal Italia ini sudah terlebih dulu membesutkan seri 250 Testarossa sejak 1957, dan kala itu kendaraan ini merupakan salah satu mobil balap ala Ferrari yang dominan di kontes-kontes balap, termasuk 24 Hours of Le Mans.
Dan menurut informasi, kendaraan bermesin V12 3.000cc ini, sudah mampu menyemburkan tenaga hingga 300hp di 8.000rpm. Wow! Angka yang cukup mengesankan di era itu. Nah… prestasi sempurna itulah yang membuat kendaraan produksi terbatas, 22 unit ini, sekarang dibandrol dengan harga Rp. 123 Miliar. Melejit!
Ferrari 250GT SWB California Spyder
Selanjutnya. Seri 250GT SWB California Spyder. Kendaraan yang sempat in frame di film ‘Ferris Bueller’s Day Off’ ini merupakan salah satu sportcar Italia dengan hood terpanjang. Dan hanya untuk pasar Amerika, desain kendaraan ini dikreasikan dengan two seater (dua penumpang) dan drop top. Sedangkan jantung pacu kendaraan yang hanya diproduksi 50 unit ini, sama. Yaitu bermesin V12 3.000cc, SOHC, yang dapat menghasilkan tenaga 280hp, dengan transmisi manual.
Seorang actor kawakan, James Coburn pernah membesut kendaraan ini selama 20 tahun. Dan saat acara lelang pada 2008 silam, Chris Evans, TV and Radio Presenter di Inggris, yang akhirnya memenangkan lelang ini senilai US$10,9juta atau setara dengan Rp. 112 Miliar.
Ferrari 330 TRI/LM 1962
Only you. Karena hanya ada satu di dunia. Itulah seri 330 TRI/LM produksi tahun 1962. Inisial LM yang dibubuhkan di akhir seri Ferrari ini, semakin menegaskan bahwa sportcar ini memang sengaja diciptakan, hanya untuk mengikuti balapan Le Mans. Dan ternyata icon tersebut tak mubazir, karena pada ajang balap di Le Mans tahun 1962, dengan dikendarai oleh Phil Hill dan Oliver Gendebien, kendaraan berdaya 400hp ini memang berhasil memenangkan pertandingan. Dan menurut kabar, racikan teknologi V12 berkapasitas 4.000cc yang dibenamkannya itu, merupakan generasi terakhir dari jenis sportcar Ferrari bermesin depan.
Akhirnya, pada lelang Sotheby, sang Golden Age of Front-engine Racing ini terjual di angka US$ 9,3juta atau Rp.110 Miliar.
Ferrari 250 LM
Setelah masa peralihan dari front-engine ke model mid-engine itu, Ferrari ternyata langsung mengaplikasikan model terbarunya tersebut ke seri Testa Rossa, dan kendaraan ini menjadi tipe mobil balap teranyar di era-nya. Dan seri ini menjadi patokan dari kendaraan prototype, 250P.
Alkisah. Sportcar yang hanya diproduksi sebanyak 32 unit ini, di desain oleh Pininfarina, dan di bangun untuk dunia balap, namun FIA memiliki rencana lain. Akhirnya, seri 250LM limited edition ini tak sepenuhnya turun pada GT Racing, namun saat itu mereka tetap berhasil menjajaki trek Le Mans. Sayangnya, jika dibandingkan dengan tiga saudaranya, Ferrari 250 Testarossa 1957, Ferrari 250GT SWB California Spyder, Ferrari 330 TRI/LM 1962, kendaraan ini hanya laku terjual senilai US$ 6,9juta (Rp.70Miliar) saja.
Bugatti Type 41 Royale Kellner 1931
Masuk dalam dunia Bugatti. Type 41 Royale Kellner yang lahir pada tahun 1931 ini di desain oleh insinyur Ettore Bugatti dengan menggunakan bahan ringan pada body, bermesin besar dan memiliki tampang eksotis.
Bugatti Type 41 Royale Kellner telah dikawinkan dengan salah satu mesin terbesar yang pernah dibuat untuk mobil massal, yaitu 12.700cc, dengan 8-silinder segaris. Dan pada era itu, mobil yang disinyalir punya harga jual di atas rata-rata tersebut telah memiliki wheelbase lebih dari 4,6 meter.
Namun, seperti mobil Eropa lainnya. Ternyata kendaraan yang diproduksi sebanyak 26 unit ini hanya sedikit yang selamat dari perang dunia ke dua. Dan, inilah yang tersisa. Satu dari delapan buah Bugatti yang selamat tersebut ternyata tersembunyi di balik tembok yang hancur saat perang. Pada 1987 mobil ini sudah laku terjual hampir US$10juta (Rp.110,5 Miliar).
1937 Bugatti Type 575 Atalante
Kesuksesan Bugatti di ranah balap ternyata mempengaruhi sistem produksi kendaraan massal mereka. Nah, salah satu seri terbaik dari pabrikan asal Alsace, France ini adalah Type 575 Atlante. Mengapa? Ya, karena sportcar ini ternyata salah satu kendaraan yang diciptakan secara handmade. Dari bentuk atap yang tak biasa, fender, hingga lekuk bodi kendaraan ini, semua asli buatan tangan.
Sportcar dengan julukan, SC Atlante ini dibesut dengan mesin supercharged 3.300cc, 8-silinder segaris yang dapat menghasilkan tenaga sebesar 170hp. Tapi, jika dibanding dengan seri 57 lainnya, tipe SC ini juga memiliki kelebihan pada paket chassis-nya. Dan pastinya keistimewaan ini memiliki maksud, yaitu agar kendaraan yang sudah terjual senilai US$7,9juta (Rp.82 Miliar) di Pebble Beach Concours d’Elegance (2008) ini, memiliki handling dan balancing yang lebih baik dari sebelumnya.
Rolls Royce 10 HP
Terbang ke Britania Raya. Tak terbayang, jika di zaman sekarang, produsen mobil premium ternama, Rolls Royce, masih memproduksi jenis kendaraan dengan 10 tenaga kuda seperti seri ini. Namun untuk abad ke-20, kendaraan bermesin 1.800cc twin-cylinder ini sangat membantu khalayak untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Kenyataannya? Terbukti. Karena menurut beberapa ahli sejarah, kendaraan yang berbentuk serupa dengan kereta kuda ini memang sangat membantu para bangsawan kala itu untuk membawa penumpang, juga barang yang tak terlalu banyak. Dan menurut kabar, mobil yang hanya diproduksi sebanyak 17 unit untuk para priyayi Inggris ini sudah laku terjual dengan harga yang sangat fantastis, yaitu US$ 7,3juta (Rp.77,3 Miliar).
1937 Mercedes-Benz 540K Special Roadster
Masih di Eropa. Tentang sebuah pabrikan di Deutschland. Mercedes-Benz, ternyata pernah menghidupkan sebuah roadster terbaik di dunia berseri 540K Special Roadster. Dan uniknya, kendaraan two-seat convertible berdesain klasik pra-perang ini punya diameter panjang yang tak lumrah, yaitu 5,2 meter. Selain itu, paduan fender, highlights dan ban cadangan di bagasi-nya, tampak makin menegaskan bahwa mobil ini hidup sesudah perang dunia kedua berakhir.
Flashback sejenak. Ternyata sang roadster yang hanya diproduksi sebanyak 26 unit ini, hanya dibuat secara eksklusif untuk para pejabat pemerintah Eropa. Dan gila-nya, sang mobil kenegaraan ini sudah mengagungkan mesin 5.400c inline 8-cylynder bertenaga 180hp. Hm… gahar!.
Lalu siapa sang empunya mobil ini sekarang?. Berita terakhir menyebutkan bahwa Bernie Ecclestone-lah yang menyimpan kendaraan ini. Dan pada saat itu, sang Chief Formula 1 tersebut membeli sang roadster terbaik dengan harga US$ 8,2 juta.
Mercedes-Benz 38/250 SSK 1929
Masih di kolam Three Pointed Star. Namun lebih tua. Tahun 1929, Mercedes-Benz berhasil mencatat sejarah yang menarik dengan seri 38/250 SSK (Super Sport Kurz). Ya, kendaraan yang diklaim lebih compact dibandingkan kendaraan panjang pada era-nya ini, ternyata punya performa yang jauh lebih baik. Kecil-kecil cabe rawit bung!.
Behind the scene. Dalam catatan sejarah, kendaraan bermesin 7.100cc supercharged ini merupakan karya terakhir Ferdinand Porsche untuk Mercedes-Benz, sebelum sang pria kelahiran 3 September 1875 ini walk out dan mendirikan perusahaan sendiri.
Selang beberapa tahun, tepatnya 1941, seri ke-11 dari kendaraan yang diproduksi hanya 35 unit tersebut di rawat dengan baik oleh seorang kolektor mobil Inggris, George Milligen. Dan saat itu, George benar-benar memelihara kendaraan ini, hingga tutup usia pada umur 94 tahun, mobil ini masih full orisinil dan tanpa restorasi. Sehingga saat kendaraan ini dilelang pada tahun 2004, kendaraan ini akhirnya laku terjual dengan harga yang lumayan tinggi yaitu US$ 7,4juta.
Shelby Daytona Cobra Coupe 1965
Terakhir. Mari kita jajah pabrikan di negeri Paman Sam, Amerika. Aha! Ternyata negara superpower ini juga punya classic car termahal di dunia, seharga Rp.77,250 Miliar. Ckckck… But, who?. Yup, It’s Shelby Daytona Cobra Coupe tahun 1965.
Sosok kendaraan yang pernah ditakuti oleh semua kompetitornya ini memang punya daya yang jauh lebih beringas. Dan keistimewaan lain, kala itu, ia merupakan salah satu mobil ala Amerika yang mendominasi ajang GT Racing di Eropa. Dan, sejak saat itulah, tepatnya pada era 60-an, Shelby dan Ferrari terus saling bersaing di trek ‘panas’ F.I.A World Manufactures Championship GT Class.