Akhir pekan lalu, kami Thegaspol.com diajak untuk mencoba Hyundai Santa Fe terbaru. Tentu kami sangat antusias menerima undangan dari PT Hyundai Motors Indonesia untuk mencicipi produk SUV yang baru saja dipasarkan ini.
Memang kami hanya diberikan sedikit waktu untuk mencobanya. Mengingat jumlah mobil yang tersedia sangat terbatas sekali. Herannya yang tersedia hanya satu varian saja, Signature bensin. Padahal kami berharap hari itu kami bisa menjajal yang diesel. Sekadar untuk pembanding dengan Hyundai Palisade yang kami pernah coba juga sebelumnya.
Tapi tak mengapa, sesi uji coba jarak jauh dengan waktu yang lebih panjang akan kami agendakan selanjutnya, selepas hiruk pikuk peluncuran Santa Fe yang sedang dilakukan Hyundai ini.
Santa Fe dengan versi mesin bensin, jelas sangat halus. Karakternya berbeda dengan vibrasi yang dihasilkan oleh mobil bermesin diesel. Performanya? Jelas beda.
Pada Hyundai Santa Fe Signature bermesin bensin 2.5 liter dengan transmisi otomatik 6-percepatan, jambakan akselerasinya tidak seganas diesel. Yang ini punya karakter lembut, namun penuh kepastian.
Bahasa lainnya, peningkatan kurva akselerasinya gradual, namun cukup cepat mencapai performa tertingginya. Perpindahan transmisi dari gigi terendah hingga tertingginya cukup sopan. Artinya tidak terjadi sentakan yang terasa.
Saat kami mencobanya, kami menyadari ada sebuah kejutan pada panel layar speedometermya. Kamera yang berada di sisi kiri dan kanan spion, menampilkan visual sisi samping bawah saat tuas lampu sen dihidupkan. Sungguh menarik, Anda tidak akan kekurangan visual di sisi samping kendaraan.
Tetap dianjurkan untuk selalu melirik kaca spion sebelum membelok, namun visual yang terpampang pada layar speedometer sungguh membantu pengemudi.
Desain interior dan kelengkapannya cukup menawan. Pengemudi dan penumpang depan punya fitur pengaturan duduk elektrik, sementara penumpang belakang punya outlet AC sendiri tnpa harus berebut dengan depan.
Kami tidak bisa membicarakan bagaimana konsumsi bahan bakarnya, bagaimana rasa suspensinya karena kami tidak mencobanya secara jauh. Namun singkat kata, redaman benturan pada suspensinya masih terasa lebih baik dari pada Hyundai Palisade, hal ini terjadi akibat perbedaan ketebalan profil ban dan lingkar diameter peleknya.
Memang fitur cruise control di Hyundai Santa Fe belum yang paling mutakhir. Tidak ada sistem radar yang membuatnya jadi Adaptive Cruise Control. Namun fitur keselamatan lain yang terdapat pada Hyundai Santa Fe, amat sangat membantu berkendara.
DIantara teknologi yang terbenam di dalam Santa Fe adalah Forward Collision-Avoidance Assist (FCA), Blind-Spot Collision-Avoidance Assist (BCA), Rear Cross-Traffic Collision-Avoidance Assist (RCCA), Lane Keeping Assist (LKA) dan Lane Following Assist (LFA), Electric Child Lock (ECL) & Safe Exit Assist (SEA) dan Rear Occupant Alert (ROA).
Fitur lainnya adalah High Beam Assist, sebuah inovasi yang dapat mendeteksi lampu depan dari kendaraan yang datang dari arah berlawanan, kemudian mengatur posisi penggunaan lampu dekat dan lampu jauh secara bergantian ketika sedang berkendara di malam hari atau di area dengan jarak pandang yang terbatas, Surround View Monitor (SVM) yang menghadirkan tampilan seluruh kendaraan dengan sudut pandang 360-degree, One-touch walk-in yang memberikan kemudahan akses untuk masuk dan keluar dari baris ketiga hanya dengan satu sentuhan tombol dan One-touch fold untuk melipatnya.
Terdapat pula fitur Smart Power Tailgate, di mana pintu bagasi secara otomatis dapat terbuka ketika ingin memasukan atau mengambil barang tanpa menggunakan remote atau menyentuh tombol apapun. Serta fitur Remote Engine Start yang memungkinan pelanggan untuk menyalakan mobil dari jarak 10 meter dan juga menyalakan Air Conditioner secara otomatis.
Kami akan coba Hyundai Santa Fe lebih jauh, sehingga dapat memberikan review yang komprehensif.