Peluncuran All New Honda HR-V RS Turbo bagi kami menjadi sebuah ujian bagi PT Honda Prospect Motor (HPM). Bagaimana tidak, varian termahal alias All New Honda HR-V RS Turbo dijual dengan harga Rp 513,9 juta. Belum lagi tambahan Rp 2,5 juta untuk opsi warna two tone.

Kaum ‘mendang-mending’ kemudian bermunculan. Mereka beranggapan, harganya hanya berselisih Rp 2 juta dengan Honda New CR-V 2.0L i-VTEC yang dijual seharga Rp 515,9 juta. Bahkan bisa lebih mahal All New Honda HR-V RS Turbo bila konsumen memesan warna ganda.

Dengan Honda New CR-V 1.5L Turbo, selisihnya sekitar Rp 77 juta. Dengan membeli secara kredit, tentu selisih cicilannya tidak begitu banyak, namun mendapatkan SUV dengan model yang lebih besar, segmen lebih prestisius dengan mesin 1.5L DOHC VTC Turbo.

Inilah ujian bagi Honda, bagaimana pabrikan yang bermarkas di Sunter tersebut mampu menghadirkan sebuah kompak SUV bikinan pabriknya di Karawang untuk menarik minat konsumennya. Bukan hanya tampang yang baru, desain yang futuristik, mesin kencang, namun harus menyenangkan untuk dikendarai sesuai titahnya sebagai SUV mungil yang siap menemani keseharian konsumennya.

Mesin Baru

Kami mengujinya di Sirkuit Mandalika, Lombok. Di lintasan tertutup ini, kami akan membuktikan bagaimana sebuah jantung pacu dari model RS Turbo yang paling diunggulkan ini yakni mesin baru 1.5 liter DOHC VTEC Turbo L15C1 memberikan kenikmatan berkendara bagi pengemudinya.

Model ini (All New HR-V RS Turbo), tentunya dihadirkan untuk para penggila kecepatan atau paling tidak penikmat akselerasi spontan untuk stop and go di kemacetan serta penikmat kecepatan di jalan bebas hambatan. Apakah sistem induksi udara atau Turbochargernya mampu memenuhi ekspektasi sensasi jambakan para penikmat akselerasi cepat?

Jawabannya tidak terlalu. Sistem Turbocharger pada mesin baru All New Honda HR-V RS Turbo ini bekerja atau spooling saat putaran mesin menyentuh 2.500 rpm. Saat putaran mesin berada di rentang tersebut dan tuas transmisi otomatik CVT berada di posisi D, jambakannya kurang sesuai dengan ekspektasi kami. Memang ada rasa jambakan yang cukup spontan saat mobil berakselerasi, namun bila digambarkan dalam sebuah kurva, tarikannya terasa linear hingga rpm atas sekitar 6.000 rpm.

Berbeda dengan mesin 1.5 liter DOHC VTC Turbo pada Honda Civic Turbo (L15B7) dan Honda CR-V Turbo (L15BE), Turbo terasa bekerja lebih awal sebelum 2.500 rpm, sehingga jambakannya terasa lebih tajam hingga putaran atas. Padahal sistem klep yang digunakan oleh Honda HR-V di kepala silindernya terbilang lebih unggul.

Pada Honda Civic Turbo dan CR-V Turbo, hanya menggunakan teknologi kontrol elektronik durasi bukaan klep yang lebih lama alias Valve Timing Control (VTC) untuk di klep masuk dan buang. Sementara pada Honda HR-V baru fitur tersebut masih ditambah dengan kontrol elektronik derajat bukaan klep buang yang lebih besar alias Variable Valve and Lift Timing Electronic Control (VTEC). Mirip seperti yang ada di Honda Accord.

Kami rasa Honda memang membatasi output tenaga mesin HR-V RS Turbo baru ini untuk beberapa alasan. Diantaranya menyangkut emisi gas buang, tenaga yang tidak berlebihan sehingga konsumsi bahan bakar dapat lebih hemat serta perbandingan power to weight yang seimbang. Kendati demikian, dengan mengesampingkan alasan tersebut di atas, mesin ini punya potensi yang besar untuk digali lagi tenaganya oleh konsumen melalui ubahan mapping kontrol unitnya.

Rasa Berkendara

Varian RS atau Road Sailing pada Honda, menggambarkan sebuah kasta di atas rata-rata dari sebuah model. Makna sesungguhnya adalah model tersebut memiliki nilai lebih dari sekadar mobil penumpang dan dapat dikendarai secara nyaman. Apakah demikian?

Jawabannya iya, namun ada sedikit catatan dari kami. Misal, posisi duduk yang kurang rendah meski kursi pengemudi sudah habis diturunkan tapi kami merasa posisi duduknya kurang sportif. Sehingga saat bermanuver agresif, meski kini body roll-nya minim namun duduk di kursi pengemudi masih terasa mau ‘tumpah’. Sudah begitu feeling badan pengemudi terhadap pergerakan body mobil jadi kurang terasa akurat.

Selebihnya, kontur kursi depan Honda HR-V baru terasa nyaman dan memberikan proteksi yang sangat baik bagi penggunanya. Sepasang kursi depan tersebut mampu menjaga tubuh dari pergeseran berlebih saat bermanuver dan memberikan kenyamanan saat mobil menerima guncangan. Sayangnya belum ada fitur elektrik di mobil dengan harga lebih dari setengah miliar Rupiah ini.

Pun begitu dengan posisi setirnya yang dapat disesuaikan naik – turun dan maju – mundur dengan fitur tilt dan telescopic manual. Pengemudi dapat dengan mudah mencari posisi duduk idelanya yang nyaman dan akurat.

Untuk kategori mobil standar pabrik, performa mesin Honda HR-V baru terasa cukup, tidak lebih, tidak juga kurang. Untuk mencapai jarak 402 meter, waktu tercepat yang dapat diraih berkisar 19 detik hingga 20 detik dengan menggunakan mode berkendara Sport. Tergolong cepat memang, mungkin yang tercepat di kelasnya karena mengusung mesin dengan Turbocharger.

Transmisi otomatik CVT memang mampu memberikan rasa berkendara yang nyaman. Hentakan saat perpindahan gigi seperti transmisi otomatik konvensional dengan kopling ganda pun tidak akan terasa karena transmisi model ini menggunakan sabuk baja, bukan susunan gigi transmisi. Namun All New Honda HR-V RS Turbo punya fitur paddle shift yang di sini fungsinya hanya untuk menyelaraskan performa antara kecepatan dan putaran mesin saja.

Kurang lebihnya, fitur paddle shift pada mobil bertransmisi otomatik CVT hanyalah gimmick semata. Di mana pengemudi dapat merasakan sensasi mengendarai mobil layaknya pembalap Formula 1 yang melakukan perpindahan gigi transmisi di kecepatan tinggi melalui tuas di belakang setir.

Untuk menempuh akselerasi tercepat, pengemudi hanya perlu meletakkan tuas perseneling di posisi D saja. Karena kontrol unit pada transmisi yang terkait dengan pilihan mode berkendara Eco, Normal dan Sport yang akan mengatur secara otomatis kapan sabuk baja meregang saat menaikan putaran mesin dan kecepatan, kapan ia mengendur untuk menurunkan kecepatan saat deselerasi. Bisa juga bermanfaat saat harus engine brake secara radikal.

Kenyamanan Berkendara

Sektor suspensi menjadi bagian terbesar dari menu kami dalam mencoba All New Honda HR-V RS Turbo. Menggunakan platform dan sistem suspensi yang sama dengan model E, S dan SE CVT non Turbo, Honda mampu mengeliminir gejala suspensi yang lembut mengayun namun memiliki rebound yang keras pada HR-V model sebelumnya.

Suspensi pada Honda HR-V baru ini terasa lebih baik dengan benturan rebound yang lebih sopan. Tidak ada lagi bunyi ‘jeduk’ saat ban melibas lubang atau jalanan rusak dengan kontur aspal tajam. Kerb pada sisi dalam sirkuit Mandalika yang sengaja kami lindas saat menguji mobil ini, disambut dengan bunyi dan getaran yang lebih dapat diterima oleh pengemudi. Upaya Honda meriset sistem suspensi baru mulai dari shock absorber, support set suspension hingga bushing-bushing pada mobil ini kami nilai berhasil.

Meski begitu masih terasa sedikit ayunan suspensi yang terlalu lembut untuk di kecepatan tinggi, namun tidak separah model sebelumnya yang terasa agak melayang di tol. Ayunan suspensinya kini lebih firm untuk menghadapi jalanan tidak rata atau rusak. Ia mampu memberikan kenyamanan saat berkecepatan rendah di jalan rusak, namun saat di kecepatan tinggi di 100 – 120 km/jam, ia masih cukup menjaga manuver kemudi tetap akurat membawa mobil berpindah jalur ke arah yang diinginkan dan stabil.

Memang ada terasa sedikit body roll saat bermanuver dalam kecepatan tinggi saat di sirkuit, namun saat digunakan di jalan raya atau jalan tol, rasanya tidak akan ada pengemudi yang melakukannya. Misalnya melintasi jembatan Semanggi dengan kecepatan di atas 80 km/jam atau memasuki ruas tol Pondok Aren dari tol JORR Pondok Indah dengan kecepatan yang sama. Ini bukan mobil sport, apalagi mobil balap.

Secara garis besar, kenyamanan berkendara dan kemampuan yang diberikan oleh Honda HR-V baru jauh lebih baik dari Honda HR-V model sebelumnya. Batas menikmati sebuah kompak SUV kini jadi dapat lebih besar.

Sebagai SUV berdimensi kompak, untuk penggunaan di perkotaan, memudahkannya untuk melintasi jalan sempit atau ruang parkir yang terbatas. Ground clearence yang kini lebih tinggi dapat memaksimalkan batas kemampuan mobil saat harus melibas jalanan berlubang, genangan air bahkan ramp tanjakan dan turunan gedung parkir tanpa khawatir bagian kolong terbentur.

Sementara bila ia dimandatkan sebagai mobil keluarga kecil yang senang berlibur di luar kota, Honda HR-V RS Turbo dapat mengakomodir kebutuhan yang tiba-tiba. Tiba-tiba harus ‘healing’ ke daerah wisata pedesaan di luar kota, melibas ratusan kilometer ruas tol antar provinsi yang dilanjut dengan menu jalanan khas pedesaan dan tanjakan terjal pengunungan adalah hal yang mudah dilakukan oleh HR-V RS Turbo dengan torsi yang berlimpah dan suspensi yang lebih baik.

Ujian Bagi Honda

Honda di Indonesia memang memiliki ‘Die Hard’ fans-nya sendiri. Belum lagi sekumpulan masyarakat yang saat ini masih membeli merek, bukan membeli mobil. Hal ini jadi keuntungan yang luar biasa bagi Honda.

Namun perlu diwaspadai, kaum ‘mendang-mending’ ini punya kekuatan provokasi yang besar terhadap minat dan keputusan konsumen dalam membeli mobil. Honda HR-V RS Turbo memang hadir lebih baik dari HR-V generasi sebelumnya. Pada kenyataannya, mobil ini lebih menyenangkan untuk dikendarai, lebih kedap dan lebih nyaman. Tetapi ada beberapa hal yang mungkin seharusnya ada pada All New Honda HR-V RS Turbo namun tidak dihadirkan.

Diantaranya pengatur kursi pengemudi elektrik, atap kaca panoramik yang besar namun tidak bisa dibuka, sistem penutup plafon atap kaca panoramik sisi baris dua yang bongkar pasang dan perlu tempat penyimpanan khusus di bagasi hingga head unit berfitur standar.

Sementara pesaing di kelasnya, bertaburan fitur-fitur yang menyenangkan untuk pengemudi maupun penumpang. Harganya juga lebih terjangkau, rasa berkendaranya juga tidak kalah unggul. Ini merupakan sebuah ujian bagi Honda dalam memasarkan kompak SUV setengah miliar Rupiahnya.