Selama empat tahun Rolls-Royce berusaha mewujudkan mimpi mereka untuk mengembalikan kebesaran nama Dawn. Cabriolet empat pintu yang dianggap mewakili dua hal, warisan sejarah sekaligus inovasi.
Hingga akhirnya, Selasa malam (8/9) pabrikan yang bermarkas di Buckingham Gate London tersebut memperkenalkan “Sang Fajar” secara serentak di seluruh dunia.
“Bagi kami mobil ini sangat penting. Kami membangun “keindahan” ini selama empat tahun. Bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan. Kami sangat bangga mobil ini ada bersama Rolls-Royce motorcar,” ujar CEO Torsten Müller-Ötvös.
CEO Torsten Müller-Ötvös melihat ada pasar yang baik pada segment cabriolet empat bangku. Hingga akhirnya Rolls-Royce memutuskan untuk membuat Dawn. Namun, tak seperti cabrioumumnya yang hanya memiliki dua bangku, Dawn hadir lebih fungsional.
“Satu-satunya alasan kami membuat mobil ini ialah untuk memberikan penumpang empat orang dewasa bisa menikmati ruang yang lapang di bagian belakang,” ungkapnya.
Dengan begitu, bisa dibilang Dawn merupakan mobil Rolls-Royce yang paling stylish untuk bersosialisasi. CEO Torsten Müller-Ötvös juga mengatakan, kalaupun ada cabriolet dengan kapasitas bangku yang sama, tentunya tak akan punya kabin seluas Dawn. Sehingga menimbulkan “kesengsaraan” tersendiri bagi penumpang yang ada di belakang.
Dawn diharapkan bisa meningkatkan angka penjualan Rolls-Royce kedepan. Dimana saat ini Amerika Serikat masih menjadi penyerap terbesar produk-produknya. Walau begitu, CEO Torsten Müller-Ötvös juga melihat ada potensi besar di kawasan Asia.
Nama Dawn pernah lahir pada awal era 1950an. Kini, Rolls-Royce menghidupkan kembali kecantikan mobil legendarsi tersebut dengan bodi yang membalut mesin Rolls-Royce 6.6 liter twit-tubo V12. Sementara itu, sistem transmisi 8-speed ZF gearbox Dawn menjanjikan kenyamanan pengendara saat menguak tenaga mobil seharga £250,000 atau sekitar Rp 5,5 miliar tersebut.