Keterpurukan ternyata tidak hanya dialami General Motors di Indonesia saja melainkan juga di Rusia. Baru-baru ini dikabarkan bila General Motors selaku induk dari Opel di Rusia berencana menarik semua produknya keluar per Desember 2015 dikarenakan prospek masa depan yang cukup buruk.

Seperti dilansir Detroit News, penarikan tersebut berimbas besar kepada semua sektor yang GM telah tanamkan di negara bekas Uni Soviet tersebut. Tidak kurang dari 1,000 pekerjaan akan hilang karena GM akan menutup pabriknya selepas musim produksi musim panas ini sementara perakitan Chevrolet yang berkerjasama dengan GAZ juga akan turut dilengserkan di akhir tahun ini.

Alasan yang dikeluarkan official adalah perkiraan bila pasar baru Rusia akan tidak bersahabat dengan investasi jangka pendek, menengah dan panjang. Hal ini tentunya tidak mengherankan mengingat kondisi ekonomi rusia yang porak poranda sepanjang tahun lalu, terutama setelah harga minyak merosot tajam. Selain itu dolar juga semakin menguat meninggalkan rubel Rusia jauh ke bawah, membuat harga dari kendaraan impor melonjak tajam.

“Kami tidak memiliki kepentingan lokalisasi yang tinggi untuk kendaraan-kendaraan di Rusia, dan kondisi pasar juga tidak memungkinkan untuk lebih jauh menaruh investasi besar. Kami harus mengambil langkah besar demi melindungi bisnis kami,” jelas CEO Opel Karl-Thomas Neumann, dikutip dari BBC.

Meski begitu, GM masih akan tetap bermain di pasar Rusia dengan memfokuskan diri para produk-produk papan atas seperti Cadillac, Corvette dan Camaro, sama seperti SUV Tahoe. Selain itu GM juga masih tetap menghormati garansi dan menyediakan suku cadang untuk Opel dan Chevrolet.