Mungkin banyak yang beranggapan jika pacuan sirkuit hanya pantas dipampang di atas singgasana saat berada di atas aspal. Atas nama performa, para punggawa lintasan hanya berjibaku di sektor performa saja. Entah mengobrak-abrik mesin, suspensi hingga mendongkrak pengendalian demi mengejar gelar terbaik. Jangankan detail, mereka bahkan kerap mengacuhkan estetika.

Berbeda dengan orang kebanyakan, BMW R75/5 racikan 46Works ini justru dirancang sedemikian rupa hingga tetap tampil cantik di panggung pameran namun tetap garang di dalam sirkuit. Ya, menurut sang seniman, Shiro Nakajima, yang TheGaspolCom temui saat ajang The 25th Yokohama Hot Rod Custom Show, Minggu (4/12) silam, dirinya memang tidak pernah main-main saat memodifikasi sepeda motor. Termasuk menerapkan filosofi yang dia agung-agungkan, “safe, fun to ride and good looking.”

bmw-r75-46works-8

“Saya memperlakukan semua motor yang keluar dari dalam bengkel saya sama. Baik motor milik klien atau motor saya sendiri. Mau motor harian, motor pameran atau motor balap semua saya anggap sebagai sebuah karya seni. Saya sangat memperhatikan detail-detail hingga yang terkecil. Maka tak heran jika motor balap yang saya buat kali ini masih pantas ditampilkan di acara ini,” jelas pria yang juga punya hobi balap mobil klasik tersebut.

Untuk mentransformasi BMW R75/5 jadi sebuah misil yang mampu melesat lepas bendera start dikibarkan, Nakajima san menelanjangi tubuh montok motor ini dan melepas semua komponen yang menempel di mesin boxernya. Agar mempermudah proses perakitan, dirinya sengaja membuat blueprint dari lumbung pacu tersebut kemudian meracik ulang dengan menggunakan berbagai komponen hi-perf. Seperti mencangkokkan piston hi-comp, connecting rod Carillo hingga camshaft anyar agar mesin yang didongkrak dari 745cc menjadi 979cc ini sanggup berteriak lebih kencang di putaran tinggi.

bmw-r75-46works-7

Saat disinggung soal vibrasi yang merupakan ciri khas mesin boxer, pria ramah ini mengaku, “walau mengadopsi frame bawaan BMW R75/5, namun saya telah melakukan beberapa ubahan. Termasuk menggunakan sub-frame yang saya custom sendiri serta melakukan reinforce di beberapa titik di frame. Di tambah dengan settingan yang tepat pada fork milik Yamaha di depan serta shock Ohlins S series di buritan membuat pengendalian baik saat jalur lurus maupun tikungan kian sempurna.”

Selai piawai merancang frame, keahliannya dalam meracik material metal hingga serat karbon juga diterapkan dengan sempurna pada exhaust system titanium, hingga hornet yang merupakan ciri khas dari gerai yang berdiri di bawah kaki gunung Yatsugatake tersebut. Bokong serupa juga TheGaspolCom jumpai di BMW R nineT karya 46Works yang sempat kami ulas beberapa waktu lalu. Sementara tangki bensin orisinil yang gambot terpaksa dipensiunkan dan diganti dengan penampung bahan bakar bawaan BMW R90/6 yang lebih ramping.

14570408_1107039006052357_5097442876139789883_n

Lalu apakah formula yang telah diterapkan tersebut berhasil?

“Motor ini telah berhasil membawa saya dua kali meraih gelar juara pertama Historic Motorcycle Legend of Classic Road Racing Series kelas Heavy Weight di Sirkuit Tsukuba. Hasil yang tidak terlalu buruk bukan?” tutupnya.