“The difference between men and boys is the price of their toys.” Apakah Anda setuju dengan quotes tersebut? Ada yang setuju, namun pasti banyak juga yang tidak setuju. Yang pasti, di Indonesia motor roda tiga yang satu ini memang hanya cocok dijadikan sebagai mainan kolektor motor. Kendati di negara asalnya, model produksi Honda dimaksud kerap diandalkan untuk mengantarkan barang. Penasaran?
Yuk kita kenalan sama Honda Gyro Canopy, yang TheGaspolCom temukan sedang teronggok sedih di pojok ruang pamer Safari Motor di Karang Tengah, Ciledug. Pasalnya, perhatian orang yang datang ke gerai milik Kamal Firhad tersebut pasti langsung tersedot oleh pesona motor lain yang juga dipajang di sana. “Lucu banget nih… Di Jepang sih laku keras,” gumam saya.
Three-wheeled scooter yang namanya merupakan akronim dari Great Your Recreation Original ini sejatinya telah hadir di negeri sakura sejak 1982. Awalnya, sebagai jawaban atas kapasitas mesin yang kecil (49cc), Honda sengaja menerapkan mesin 2 tak agar tetap bertenaga. Dan baru di Maret 2008, pabrikan berlambang sayap mengepak ini mencangkok mesin 4 langkah OHC pada Gyro X dan Gyro Canopy. Lumbung pacu ini diklaim lebih efisien sekitar 30% ketimbang versi sebelumnya.
Tidak hanya pembengkakkan kapasitas. Honda juga mengimplementasikan teknologi terkininya berupa sistem berjuluk PGM-FI (Programmed Fuel Injection). Pihak Honda yakin bahwa pereduksian friksi di valve drive lewat penggunaan roller rocker arm serta penggunaan teknologi PGM-FI bisa membuat konsumsi bahan bakar Honda Gyro menjadi lebih ekonomis. Menurut mereka, untuk menempuh jarak 60km dengan kecepatan rata-rata 30km/jam, skuter ini hanya butuh 1 liter bensin.
Ah, rasanya cukup cerita soal spesifikasi teknis Honda Gyro Canopy. Sekarang saatnya kami mengisahkan sensasi berkendara di atasnya. Lho kok sensasi? Pastinya. Sesuai namanya, model yang diproduksi sejak 1990 ini mengadopsi kaca depan lebar plus atap untuk menghindari gangguan hujan, angin atau debu saat mengantar pesanan. Nah.. Ini alasannya kami mengatakan sensasi. Terutama untuk yang belum pernah menunggang skuter beratap dengan kotak raksasa di belakangnya.
Kendala utama skuter-skuter berwindshield adalah terhalangnya pandangan kala hujan. Nah, di Gyro Canopi masalah tersebut langsung dipecahkan oleh double-link wiper plus electric windscreen washer layaknya di mobil. Kaca kotor kena cipratan motor lain? Semprotkan saja washer, lalu bersihkan dengan wiper. Selesai…
Sebelum jalan, penggunanya harus menekan tuas parking lock. Fungsinya sih mirip dengan hand brake di mobil. Kemudian puntir gas, maka Honda Gyro Canopy akan langsung melaju. Sama seperti skuter produksi Honda yang menganut teknologi PGM-FI lainnya, mesin berpendingin cairan ini nyaris tidak mengeluarkan suara. Sistem transmisi stepless formula alias V-Maticnya juga bekerja sangat halus. Lupakan soal tenaga dan torsi. Namanya juga motor pekerja, tentu saja bukan performa yang utama. Yang penting kemampuannya untuk mengangkut banyak barang tetap terjaga. Nah, kalau sedang tidak bertugas, Anda dapat melepas box gambot di belakang.
Kalau Anda rela merogoh kocek hingga Rp. 100 juta untuk menebus skuter penganut sistem pengereman tromol ini dan menggunakannya untuk mengangkut barang sesuai kodratnya, silahkan saja. Atau hanya sebagai mainan dan disimpan untuk mempercantik garasi di sebelah Vespa 946, Honda Zoomer atau Honda Monkey kesayangan. Buat punya-punyaan.. It’s all up to you…