Hyundai Motor, pabrikan mobil asal Korea Selatan tengah dilanda krisis produk. Meski sedannya masih banyak diminati, namun produk SUV mereka jelas tertinggal jauh dari pabrikan-pabrikan lain.
Kenyataan tersebut dapat dilihat di Amerika Serikat dimana sedan Genesis mereka jadi primadona. Penjualan dan minat masyarakat masih tinggi akan mobil keluarga empat-pintu tersebut tetap saja masih belum dapat membantu volume penjualan secara keseluruhan. Menurut data, penjualan Hyundai di bulan Mei turun 10 persen bila membandingkannya dengan pertumbuhan pasar meski penjualan Genesis sendiri melonjak lebih dari sepertiga pada Januari sampai Mei 2015.
Dari rekam jejak sejarah, Hyundai memang belum begitu terampil menggarap ranah SUV. Varian terbesar yang pernah mereka punyai, Veracruz, harus rela begitu saja didiskontinu tanpa alasan yang jelas. Selain itu varian-varian SUV lain yang mereka miliki tergolong minim, apalagi tanpa hadirnya pickup yang sanggup membantu penjualan.
“Kami sangat rapuh begitu berbicara tentang SUV besar,” jelas salah seorang sumber di Hyundai yang menangani pengembangan produk, seperti dikutip dari Reuters.
Meski begitu Hyundai tidak mau menyerah. Kini dikabarkan bila mereka sedang mempersiapkan sebuah SUV baru berbasis Genesis yang berfokus kepada kemewahan. Sebuah kendaraan utilitas tujuh-penumpang yang bermain di ranah premium, contoh nyata yang ada adalah Audi Q7 dan BMW X5.
“Dihentikannya produksi Veracrus bukan berarti kami menyerah. Kami berencana untuk menanggapi pasar yang berubah cepat dengan memperhatikan lini SUV kami,” jelasnya.
Setidaknya, tanggapan tersebut sudah dibukikan dengan digodoknya sebuah pikap berbasis Santa Cruz dan diluncurkannya crossover mini Hyundai di pasar-pasar negara berkembang. Namun, apakah semua pengembangan itu bisa selesai dengan tepat waktu hingga sanggup mengejar ketertinggalan?