Seiring perkembangan zaman, pasar pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) kian bertumbuh pesat. Melihat UAV/drone bakal menjadi sebuah bisnis yang cerah di masa mendatang, Hyundai menggandeng Start Flight Technologies untuk mengembangkan pesawat tanpa awak tersebut.
Hyundai sebagai pabrikan otomotif asal Korea Selatan bekerja sama dengan perusahaan berbasis teknologi asal Boston tersebut akan membuat sebuah drone yang punya fitur waktu terbang lebih lama dari drone bertenaga baterai yang kini beredar di pasaran.
Disebutkan drone lansiran Hyundai akan bisa mengudara dalam waktu dua jam. Penggunaan listrik hibrida sebagai tenaga penggerak menjadi kunci utama meningkatkan waktu terbang pesawat tanpa awak tersebut.
“Top Flight mengembangkan teknologi yang dibutuhkan untuk memungkinkan solusi baru dalam logistik dan pemetaan udara. Hal ini dapat berguna dalam bisnis masa depan Hyundai,” kata John Suh, Kepala Pusat Desain Robotic-Augmented.
Pesawat tanpa awak ini dibuat untuk dimanfaatkan sebagai alat pengawasan di fasilitas produksi Hyundai dan keperluan operasional pabrik. Namun kedepannya UAV produksi Hyundai dan Start Flight ini akan masuk ke pasaran bisnis drone yang diprediksi akan tumbuh pesat di 2026 dengan nilai transaksi mencapai USD 22,1 miliar.