Reli merupakan salah satu cabang dari olahraga bermotor yang masuk kategori paling tua. Menurut literatur yang kami baca, reli sendiri dimulai sejak ajang Paris-Rouen Horseless Carriage Competition yang digelar di 1894 dan dimenangi oleh Albert Lemaitre yang memacu Peugeot bertenaga 3hp.
Sejak saat itu, berbarengan dengan pertumbuhan di industri otomotif, ajang reli kian berkembang. Salah satu reli paling legendaris adalah Reli Monte Carlo, sebuah perhelatan reli yang digagas sejak 1911 oleh sekumpulan orang-orang kaya yang membentuk komunitas bernama “Sport Automobile Velocipedique Monegasque”.
Memasuki era modern, reli pun mengalami evolusi. Tidak hanya soal regulasi semisal penerapan special stage, namun juga merambah ke pacuan. Tim-tim profesional dan komersialisasi di olahraga ini memaksa pihak manufaktur untuk menyediakan mobil-mobil kompetitif yang dikembangkan dari mobil produksi masal. Dan berikut adalah daftar 10 mobil reli legendaris versi TheGaspolCom,
1. Mitsubishi Lancer Evolution VI WRC
Besutan reli dengan Homologasi sasis berkode CP9A ini dikembangkan dari Lancer Evolution V yang telah dilansir sebelumnya. Di generasi ini, Mitsubishi Ralliart Europe yang mendevelop Lancer Evolution VI telah memperbaiki performa pendinginan mesin dan daya tahannya. Mobil ini pun berhasil kembali membawa Tommi Makinnen menjadi kampiun reli dunia 1999 mempertahankan gelar juara sejak tiga tahun sebelumnya.
2. Subaru Impreza 555
Ajang reli dunia berhasil mendongkrak nama Subaru Impreza di dunia. Generasi pertama dengan Homologasi sasis GC8C berhasil membawa Colin McRae menjadi juara dunia reli tahun 1995. Prodrive yang mengembangkan Subaru reli untuk McRae berhasil membuat sedan ini begitu melegenda hingga kini dengan kelir “rally blue”-nya dan pelek Speedline 16 inci berwarna emas.
3. Toyota Celica GT-Four ST185
Debut Toyota Celica GT-Four ST185 di ajang reli bermula di Reli Monte Carlo (1982). Pereli Spanyol, Carlos Sainz yang berada di balik kemudi berhasil masuk finish dengan catatan waktu lebih dari dua menit dibelakang sang juara, Didier Auriol (Lancia). Lewat beberapa pengembangan termasuk menghilangkan kontrol elektronik pada centre differential, Toyota Team Europe mulai menuai gelar. Hingga akhirnya bersama Carlos Sainz, model ini sukses menjadi juara dunia reli 1992. Sementara Juha Kankkunen mengikuti jejak Sainz dengan menjadi kampiun WRC 1993, diikuti oleh Didier Auriol setahun kemudian.