Supremasi Hamilton di GP Australia, Minggu (25/3) lalu usah disangsikan lagi. Buktinya pembalap ini sempat mendominasi selama 20 lap dan unggul 3,4 detik di depan Kimi Raikkonen sebelum pembalap Finlandia ini masuk pit di lap 17. Pembalap Mercedes-AMG Petronas ini malah memimpin 8,2 detik dari Sebastian Vettel sebelum melakukan pit stop.
Untungnya saat pembalap lain harus membatasi kecepatan lepas Virtual Safety Car keluar lepas mobil Romain Grosjean mogok di tengah trek, Vettel memanfaatkannya dengan masuk ke dalam pit dan keluar dengan posisi tetap di depan.
Bos tim Mercedes-AMG, Toto Wolff, menyatakan bahwa kesalahan pada perangkat lunak komputer timnya menyebabkan Hamilton gagal menjadi juara.
“Sejatinya semua telah berjalan dengan baik. Namun kemudian kami mengkalkulasikan gap VSC sesuai dengan yang kami butuhkan. Komputer kami mengatakan masih ada waktu 15 detik. Namun kemudian kamera menunjukkan jalur keluar pit dan Sebasitan (Vettel) ada di depan kami. Sistem software yang telah kami gunakan selama lima tahun memberikan data yang salah,” jelas Wolff.
“Saya telah melakukan semua yang saya percaya harus dilakukan. Dan pada menit-menit terakhir, saya diinformasikan bahwa Ferrari telah keluar (dari pit). Dan itulah yang saya tidak percaya sampai akhir balapan,” sesal Hamilton.