Manufaktur apa yang mashyur sebagai produsen senjata sekaligus pembuat sepeda motor? Jawabannya hanya satu, BSA. Ya, pertemuan yang digelar di sebuah hotel di Birmingham, Inggris pada 7 Juni 1861 menghasilkan kata sepakat bahwa perusahaan bernama The Birmingham Small Arms Company Limited akan memproduksi senjata. Senjata-senjata ini dirakit di fasilitas seluas 10 hektar yang pembangunannya baru selesai dua tahun kemudian. Sayangnya akibat permintaan senjata menurun drastis membuat perusahaan ini harus tutup pada 19 Agustus 1878.
Momen bersejarah bagi perusahaan bentukan J.D Goodman ini muncul saat Mr. E.C.F Otto datang ke pabrik di 1880 dan mendemonstrasikan sepeda kreasinya di hadapan para Direktur. Gayung bersambut. Pada 1881 BSA mulai memproduksi sepeda roda dua dan roda tiga dengan torehan logo tiga senapan yang menjadi trademark mereka. Lantaran didera kesulitan mencari komponen, langkah ini pun hanya bertahan lima tahun hingga akhirnya mereka kembali bangkrut.
Dewi Fortuna masih singgah di atas atap pabrik mereka. Berkat kejeniusan salah satu Direkturnya yang melihat bahwa bagian tengah sepeda bisa dicangkokkan mesin untuk menggerakkan mesin, divisi riset dan pengembangan BSA mulai memutar otak. Hasilnya diluar dugaan. Hub sepeda buatan BSA sukses di pasaran. Hingga pada tahun 1903 perusahaan ini bereksperimen dengan memasang mesin motor Minerva 233 cc pada frame sepeda yang mereka produksi.
Lepas itu, BSA makin populer sebagai produsen motor sambil tetap memproduksi senjata dan komponen pendukungnya. Untuk roda dua, pabrikan Britania dimaksud melansir BSA S27 alias Sloper Model yang hadir dalam opsi mesin 350cc, 500cc, dan 595cc yang diproduksi dalam kurun waktu satu dasawarsa. Selain itu mereka juga merakit BSA Blue Star G14 1000cc V-Twin, Blue Star, Empire Star, Silver Star, Gold Star, dan M20. Model yang terakhir merupakan andalan pasukan Inggris saat Perang Dunia II. Sekitar 126.000 unit BSA M20 dipasok khusus untuk angakatan bersenjata Inggris.
Saat berlangsungnya Perang Dunia II, BSA sudah memiliki 67 pabrik yang memproduksi 5 milyar komponen amunisi dari 468.098 senjata browning. Kesuksesan tersebut membuat mereka mampu mengakuisisi New Hudsin Ltd, Sunbeam Ltd, Ariel Motors Ltd hingga Triumph Motorcycles. Dan untuk menjawab kebutuhan akan alat transportasi, fasilitas BSA di Small Heath kembali merakit sepeda motor serta membentuk BSA Motor Cycles Ltd, terpisah dari BSA Cycles Ltd.
Sayangnya, serbuan pabrikan Jepang (Honda, Yamaha dan Suzuki) serta Eropa (Jawa, Bultaco dan Husqvarna) menggerogoti pasar yang selama ini dinikmati BSA. Ditambah dengan keputusan yang salah soal marketing serta proyek-proyek mahal seperti pengembangan Ariel 3 serta moped 3 roda yang menghabiskan dana hingga 2 juta poundsterling.
Pada 1968 BSA mengumumkan beberapa perubahan pada deretan produknya. Termasuk model bermesin single, twin hingga memproduksi mesin tiga silinder berjuluk Rocket Three. Mereka coba berkonsentrasi untuk pasar lain di luar Inggris, seperti Kanada dan Amerika Serikat yang terkenal gandrung pada sepeda motor gambot dengan kapasitas mesin yang besar.
Kendati mengalami kesuksesan penjualan, namun sejatinya krisis terjadi di dalam perusahaan. BSA merugi hingga 3 juta poundsterling. Selain masalah ini, terdapat banyak resistensi terhadap penjualan beberapa fitur yang ada di sepeda motor yang mereka produksi di tahun 1970. Para pemegang saham diinformasikan bahwa kesalahan manajemen berkontribusi terhadap situasi ini. Dari 2000 unit moped Ariel 3 yang diproduksi, hanya terjual hanya beberapa ratus unit saja.
Dan setelah meluncurkan 13 model baru BSA dan Triumph dalam sebuah gelaran malam gala nan mewah di London berkat dukungan Barclays Bank sebesar 10 juta poundsterling, BSA tiba di pintu kehancuran. Bulan-bulan berikutnya mereka malah berkonsentrasi pada negosiasi dengan Departemen Perdagangan Inggris serta dan Manganese Bronze Holding. Hingga akhirnya menghentikan produksi di musim panas 1973 setelah melansir Gold Star 500, Thunderbolt/Lightning 650 dan Rocket Three 750.