Tumpukan tugas membintangi beberapa film layar lebar, hingga mengurus club dan cafe yang dibangunnya bersama beberapa orang sahabat, tidak membuat Marcel Chandrawinata melupakan hobinya, modifikasi mobil. Simak penuturan pria blasteran Indonesia-Jerman seputar karir, hobi dan kehidupan pribadinya.
Hai Marcel, lagi sibuk apa sekarang?
Lagi sibuk sama urusan club dan café nih, setelah tahun lalu ribet sama shooting dua film.
Berarti sekarang lebih santai dong.. Bisa bolak-balik ke bengkel lagi?
Iya betul.. Hahahaaa…Sekarang jadi bisa ngurusin mobil.
Sebenarnya sejak kapan sih kamu suka modifikasi mobil?
Saya beruntung di kelas 2 SMA sudah punya kesempatan untuk beli mobil sendiri. Dan memang sejak saat itu saya suka memodifikasi mobil. Soalnya menurut saya waktu itu, kalau laki-laki ya mainannya adalah modifikasi mobil.
Lalu mobil yang pertama kamu beli apa?
Waktu itu saya beli Honda Estilo 1994 yang saya beli di 2003. Karena memang kebanyakan anak muda saat itu gandrungnya sama Honda Estilo. Jadi langsung saja hatchback itu saya modifikasi.
Lalu bagaimana ceritanya kamu punya VW Scirocco?
Karena Volkswagen itu mobil pertama Bokap dan Nyokap, makanya pas saya approach mereka mau beli VW tanpa pikir panjang mereka langsung setuju. Padahal sebelumnya pas mau beli mobil lain, mereka paling ribet. Banyak banget persyaratannya, pakai marah-marah segala. Tapi pas saya bilang VW, langsung oke.
Kenapa pilih VW Scirocco?
Waktu saya datang ke showroom buat lihat-lihat, saya langsung kepincut sama Scirocco. Jatuh cinta pada pandangan pertama lah. Apalagi dia juga sudah meraih banyak banget predikat terbaik. Salah satunya adalah Car of the Year. Tanpa banyak pertimbangan, langsung saya pesan.
Apa alasannya kamu memodifikasi mobil itu?
Karena saya maunya pakai sebagai mobil harian, maka saya pesan VW Scirocco yang 1.4. Nah, karena gayanya enggak mau disamain sama yang lain, makanya mobil itu saya modifikasi. Saat ini sih masih campur-campur. Sebagian pakai aksesoris APR dan sebagian lagi pakai merk Revo.
Siapa sih yang meng-influence kamu main di dunia otomotif?
Sebenarnya, jujur tidak ada yang meng-influence saya sama sekali. Soalnya di keluarga saya itu justru tidak ada yang suka main mobil. Bahkan kembaran saya (Mischa) sama sekali tidak suka gonta-ganti velg atau modifikasi mobil.
Lalu bagaimana kamu menentukan gaya modifikasi yang mau kamu terapkan?
Biasanya saya riset dulu, browsing di internet. Mencari tahu sendiri gaya modifikasi mobil seperti apa yang sesuai dengan karakter saya. Mempelajari karakter mobil sampai modifikasi yang bagus.
Mobil impian kamu apa?
Sampai saat ini sih mobil impian saya Audi R8 yang paling baru.
Alasannya?
Enggak tahu kenapa. Tapi pas shooting kemarin saya sempat dipinjami Lamborghini, Porsche sama McLaren. Saya merasa tidak cocok saja sama mobil-mobil itu. Mungkin karena jiwa saya bukan di mobil itu.
Punya kisah seputar motor atau mobil yang tidak akan kamu lupa?
Waktu saya kelas 6 SD pernah jatuh dari motor. Dan bekasnya masih ada sampai sekarang di tangan saya. Jadi sejak saat itu saya trauma naik motor.
Kapan kamu mulai belajar nyetir?
Papa saya bikin peraturan bahwa saya baru boleh belajar nyetir saat umur saya 17 tahun. Jadi baru di usia segitu saya belajar nyetir naik Toyota Kijang Kapsul. Jadi di keluarga, saya yang pertama kali bisa nyetir. Setahun setelah saya baru Mischa belajar nyetir. Kalau Nadine sih nyetirnya parah. Nabrak melulu. Apa saja yang diam ditabrak. Hahahahaaa…
Apa pencapaian tertinggi di dalam hidup kamu?
Saya lulusan terbaik di jurusan saya (Teknik Industri). Padahal saya sama sekali tidak berminat dengan jurusan itu. Oh ya, saya sejak lulus SMA tidak pernah minta uang sama orang tua. Itu merupakan sebuah kebanggaan buat saya. Sampai akhirnya mereka bilang, “kamu tidak perlu memberikan apa-apa lagi. Kamu sudah cukup jadi yang terbaik di kehidupan orang tua.
Sebenarnya passion kamu di mana?
Saya suka sama desain interior, tapi saya tidak bisa menggambar. Karena Bokap itu dulu lulusan teknik sipil, beliau mau ada salah satu anaknya yang mengikuti jejaknya. Jadi saya putuskan untuk mengambil jurusan Teknik Industri.
Kamu punya koleksi?
Saya koleksi botol minuman keras. Dari yang kecil sampai yang besar. Sampai saat ini sudah ada 400 botol. Saya mengumpulkan botol itu bukan berarti saya suka minum minuman keras lho..Saya alergi..
Moto hidup kamu apa?
Lebih baik mencoba daripada tidak mencoba sama sekali. Kamu tidak akan pernah tahu kalau kamu tidak mencoba.
Pesan-pesan untuk anak-anak muda yang ingin terjun di industri hiburan?
Silahkan melakukan apa yang ingin kamu lakukan. Tapi lakukan dengan cara terbaik. Jangan lupa, keberuntungan sangat berbicara di industri ini.