Sebuah mobil memiliki kapasitas dan bobot maksimal untuk mengangkut barang-barang. Apa yang terjadi jika barang bawaan Anda melebihi kapasitas maksimal? Pastinya resiko yang akan menghambat perjalanan atau bahkan sampai insiden berbahaya.

Rifat Sungkar sebagai pereli nasional sekaligus Direktur Utama Rifat Drive Labs (konsultan yang bergerak dalam bidang keselamatan berkendara), memberikan beberapa tips berkendara melalui kacamata pribadinya yang berkaitan dengan kapasitas dan bobot maksimal sebuah mobil.

[Baca juga: Sewa Roof Box Solusi Manajemen Barang Bawaan Saat Perjalanan Jauh]

“Suatu benda jika dibebankan secara berlebihan, maka perilaku dari benda tersebut akan berubah. Konsep inilah yang berlaku di mobil kita. Dalam hal ini, perilaku mobil ketika melakukan pengereman, saat bermanuver, ataupun berinteraksi. Semua berbeda karena akan menjadi lebih lambat dan limbung,” terangnya.

Dalam perjalanan dan setelah melalui berbagai situasi dan kondisi jalanan, baru akan disadari jika karakter mobil berbeda dari biasanya.

Mobil Kelebihan Muatan

“Inilah yang akan terjadi jika kita mudik dengan kapasitas bobot maksimal di kendaraan kita. Anda akan berpikir agility atau standar kelincahan dari mobil Anda berbeda. Untuk bisa memaksimalkan segala unsur keselamatan dan menghindari bahaya-bahaya yang dapat terjadi, tentunya diperlukan persiapan,” sambung Rifat.

[Baca juga: Mitsubishi Motors Resmikan Dealer ke-116 di Kenjeran Surabaya]

Pertama, Anda harus memastikan kondisi brake pad. Apalagi untuk mobil yang sudah berusia dua atau tiga tahun. Selanjutnya adalah ban mobil Anda. Ketika mobil membawa beban yang berlebih, ban Anda tidak akan bisa memberikan performa maksimal.

“Jangan hanya memasukkan barang ke bagasi lalu tergantung bagaimana nanti di jalan. Tidak bisa begitu. Ban itu sangat menentukan unsur keselamatan karena pada akhirnya ban merupakan bagian terakhir yang bisa mengendalikan kendaraan, baik itu bermanuver, berakselerasi, maupun mengerem,” seru Rifat.