Sebelum akhirnya Porsche menggunakan nama Macan untuk compact SUV-nya, saat berstatus purwarupa Porsche AG disematkan julukan Cajun, yang berarti Cayenne Junior. Tak heran jika tampilannya mirip Cayenne namun punya postur yang lebih kecil agar mampu menaklukkan jalan-jalan di perkotaan. Nama Macan yang berasal dari bahasa Indonesia, dipilih karena dimensinya yang kompak, gerakannya yang lincah dan gesit serta bertenaga buas mirip salah satu hewan bernama latin Neofelis Nebulosa tersebut.
Untuk kelas entry level, Porsche Macan dipersenjatai dengan sumber tenaga 4-silinder berkapasitas 1.984 cc yang dilengkapi dengan Turbocharger. Dengan berpenggerak All Wheel Drive, Porsche Macan 2.0 generasi awal memiliki tenaga 237 dk dan torsi mencapai 340 Nm.
Di Indonesia sendiri, Porsche Macan generasi pertama diluncurkan pada 2014 lalu oleh PT Eurokars Artha Utama selaku Agen Pemasaran Porsche di Indonesia. Sementara pada semester kedua 2016 ini, Eurokars kembali meremajakan Macan dengan perbedaan pada bagian lampu, headunit berfitur Apple Car Play dan mesin anyar yang lebih bertenaga hingga 252 dk dengan lonjakan torsi mencapai 370 Nm.
Meski unit yang kami coba bukanlah keluaran terbaru, namun minornya perbedaan pada Porsche Macan baik generasi pertama maupun edisi facelift, tidak terlalu mempengaruhi impresi berkendaranya.
Berbeda dengan tampilan eksterior yang terlihat mungil, ruang kabin compact SUV ini memberikan ruang kaki dan kepala yang cukup luas bagi penumpang di kursi depan pun di jok belakang. Bahkan untuk penumpang berpostur lebih dari 170 cm sekalipun. Sebagai pemain di kelas premium, konsumen Macan diberikan pilihan soal kebebasan personalisasi di interior. Namun balutan kulit Alcantara menjadi material standar yang membungkus seluruh bagian interior mulai dasbor, jok hingga lingkar kemudi.
Sebagai pemanis sekaligus pelengkap impresi premium, beberapa bagian dari dasbor dan konsul tengah diimbuhi panel beraksen Piano Black. Pada varian berlabel Sport Chrono Package, kesan sporti seperti halnya seluruh lini produk yang dilansir pabrikan Stuttgart tersebut juga hadir pada Macan dengan aplikasi sabuk pengaman berwarna merah dan panel instrumen merah.
Aura sporti berlanjut saat duduk di kabin Macan. Jok model semi-bucket dengan berbagai tingkat penyetelan elektrik, secara mudah memberikan posisi duduk terbaik bagi pengemudi dan penumpang depan. Kendala baru hadir saat orang dengan tinggi kurang dari 170 cm duduk di balik kemudi. Mereka akan sedikit kesulitan soal visualisasi berkendara karena posisi jok yang terbilang rendah. Namun itu adalah sebuah ciri dari mobil sport, dimana sebisa mungkin pengemudi duduk dengan posisi sedekat mungkin dengan aspal agar mampu lebih sensitif terhadap pergerakan mobil.
Hadirnya centre console yang tinggi ala mobil sport, membuat seakan-akan berada di kabin Macan tak jauh berbeda dengan duduk di Boxster maupun Carrera. Selain tuas transmisi otomatik Dual-Clutch 7-percepatan, di bagian tersebut juga terdapat banyak tombol-tombol pengaturan seperti mode mengemudi, penyetelan ketinggian suspensi udara, tingkat kekerasan suspensi, kontrol stabilitas hingga pengaturan fitur pendingin jok depan.
Jangan pernah sekalipun memanfaatkan jasa supir jika Anda ingin merasakan sensasi berkendara di atas Porsche Macan. Pasalnya dengan rasa berkendara sportif ditambah hentakan tenaga yang mulai mengisi sejak putaran bawah, membuat mengendarai Macan memiliki kesenangan tersendiri membelah padatnya lalu lintas perkotaan, sambil menikmati alunan lagu dari sistem tata suara Bose.
Meski terlahir sebagai SUV, saat sesekali diajak ‘berlari’ di sepinya ruas tol pada malam hari, seketika karakter SUV-nya berganti menjadi sebuah sportscar empat pintu, mirip mengendarai Panamera. Tenaga mesin seolah tidak pernah habis berkat hadirnya sistem induksi udara atau Turbocharger pada mesin 4-silindernya dan akurasi pengendalian yang presisi karena aplikasi ban profil tipis dan pelek 20 inci RS Spyder desain, khusus pada Sport Chrono Package ini.
Bisa dibilang, mengendarai Porsche Macan ini harus memiliki tingkat kemampuan mengemudi diatas pemula untuk mengontrol kecepatan dan pengendaliannya. Meski ini tergolong entry level SUV bagi Porsche, namun tidak bagi yang belum terbiasa dengan kendaraan bertenaga besar.
Dengan sistem penggerak All-Wheel Drive, kapabilitas Macan tak perlu diragukan untuk melibas beragam kontur jalan guna menunjang segudang aktivitas pembesutnya. Mulai dari penggunaan harian untuk bekerja, diajak meninjau proyek hingga rekreasi bersama keluarga ke alam bebas sambil menikmati pesona lewat atap kaca panoramiknya.
Bahkan dibesut menuju lapangan golf di akhir pekan dan dibawa berbelanja bulanan bersama keluarga tentu bukanlah sebuah persoalan. Karena dengan dimensi bagasi sebesar 17,7 kubik memuat dua buah tas golf dan banyak barang belanjaan adalah soal mudah.
Sebagai catatan, menurut pengetesan kami di perjalanan dalam kota Jakarta dengan tingkat kepadatan arus lalu lintas yang tinggi, untuk berjalan sejauh 50 Km dengan kecepatan rata-rata 15 km/jam, panel indikator bensin menyatakan 19 liter/100 Km. Artinya kurang lebih mencatat angka 5,26 Km untuk satu liter bahan bakar bensin beroktan 98. Tapi apakah hal ini masih menjadi pertimbangan bagi pembeli Porsche?
Dengan jaminan perawatan dan ketersediaan sukucadang hingga lima tahun yang ditawarkan PT Eurokars Artha Utama, konsumen akan mendapatkan ketenangan tersendiri dalam memiliki Porsche Macan. Hal ini pula yang turut mendukung harga jual di pasaran bekasnya menjadi tetap terjaga dengan rentang Rp 1,2 hingga Rp 1,250 miliar untuk macan 2.0 lansiran 2014 dan 2015.
Sayangnya pihak Agen Pemegang Merek sendiri masih merahasiakan berapa harga jual resmi Porsche Macan 2.0 keluaran terbaru di Indonesia. Namun menurut penuturan sumber yang menjadi konsumen setia Eurokars, diperkirakan saat ini harga barunya berkisar antara Rp 1,6 – Rp 1,7 miliar (OTR Jakarta), tergantung personalisasi yang dilakukan konsumen, serta nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar A.S.
Well, inilah SUV yang memiliki desain ikonik dan tetap memiliki karakter buas sesuai namanya di setiap injakan pedal akselerator. Ditambah sisi prestisius dan nama besar dari Porsche sebagai produsen sportscar, sulit disandingkan dengan seteru lain dikelasnya.