Pengalamannya 19 tahun ngegas di ajang Grand Prix bikin Valentino Rossi tahu bagaimana caranya jadi juara. Seperti yang The Doctor tunjukkan saat berhasil menjuarai MotoGP Argentina semalam, Minggu (19/4/2015). Ia berhasil meredam keagresifan Marquez yang jadi pimpinan balap sejak start.

Dog fight dimulai saat Rossi mulai ‘mengekori’ Marquez kurang dari lima lap terakhir. Di lap 24, Rossi sempat merangsek masuk lewat sisi terdalam tikungan. Sayang, laju motornya masih terlalu cepat, Marquez bisa mengambil alih kembali posisi satu. Tak lama berselang, Rossi melakukan manuver serupa. Kali ini ia memanfaatkan tikungan yang tak terlalu tajam untuk langsung menutup racing line Marquez.

Marquez yang terkenal agresif seolah tak rela menciptakan jarak sejengkal pun. Bahkan untuk mencari momentumnya kembali. Alhasil, roda depannya terpaksa ‘berciuman’ dengan roda belakang Rossi. Marquez jatuh saat lomba menyisakkan tak lebih dari satu setengah putaran. Insiden ini jadi pelajaran berharga bagi marquez.

“Saat ia berhasil mengejar saya, kami bertarung pada beberapa tikungan dan sayangnya kami bersentuhan dan saya jatuh. Saya selalu bilang dia adalah idola dan referensi saya, jadi saya selalu belajar sesuatu darinya.” jelas Marquez, dikutip dari MotoGP.com.

Rossi sendiri menyayangkan insiden tersebut. “Saat saya sampai (di depan), menyesal ia terjatuh, tapi buat saya ia telah membuat kesalahan karena Marc adalah pembalap yang selalu all-in. Saat saya mengerem ia menyentuh saya sekali, kemudian lagi, dan lalu ia terjatuh. Disayangkan karena kami bisa punya pertarungan bagus sampai akhir.” ujar Rossi.

Kegagalan Marquez masuk finish membuat Dovisiozo berada tepat di belakang Rossi. Walau finish dengan gap mencapai 5 detik lebih. Sementara Crutchlow berhasil mengamankan posisi tiga setelah menyalip Iannone di tikungan terakhir. Membuatnya kembali naik podium setelah terakhir pada MotoGP Aragon tahun lalu saat masih membesut Ducati.