Badan induk motorsport FIA merevisi aturan praktek pembakaran oli di mesin untuk musim 2018 ini. Di musim 2017 lalu, aturan tersebut memperbolehkan setiap mesin melakukan pembakaran oli sebanyak 0,9 liter per 100 km di setiap perlombaan. Kini di musim 2018 aturan tersebut diperketat menjadi 0,6 liter oli per 100 km.

Terkait aturan ini, tim Scuderia Ferrari memutar otak untuk menyiapkan sebuah sumber pacu yang sanggup tahan digeber hingga beberapa seri. Terbatasnya mesin cadangan yang dapat dipakai hingga semusim, membuat para mekanik dan teknisi Ferrari yang dipimpin oleh Corrado Lotti melakukan pengembangan untuk memperpanjang usia mesin yang pada tahun lalu mesin Ferrari hanya sanggup menyelesaikan lima balapan saja.

Mesin baru Ferrari dengan kode nama ‘063’ adalah hasil modifikasi dari mesin 2017 dan bukan proyek baru (064) yang batal pada awal musim panas lalu. Tim kuda jingkrak ini optimis dapur pacu tersebut sanggup bertahan untuk digeber selama tujuh balapan.

Diharapkan mesin jet darat Ferrari tersebut  bisa menyaingi mesin dari Mercedes, termasuk dalam hal performa satu lap kualifikasi yang menjadi kekuatan terbesar pabrikan Jerman tersebut. Dengan praktek pembakaran oli yang kini semakin diperketat oleh FIA, Ferrari juga menaruh harapan mereka pada Shell untuk menghasilkan solusi bahan bakar dengan nilai kalor yang lebih tinggi.