Bosch kembali meraih catatan penjualan yang positif di tahun 2022, perusahaan penyedia teknologi dan layanan asal Jerman berhasil mendapatkan penjualan hingga Rp 2 Triliun. Dan yang cukup menariknya peningkatan tertinggi datangnya dari sektor bisnis otomotif.
Bosch bukan hanya menjual part aftermarket secara retail tetapi juga secara OEM. Sektor bisnis Mobility Solutions membukukan kenaikan yang signifikan, berkat peningkatan volume ekspor produsen otomotif di Indonesia.
“Tentu penjualan ke OEM atau pabrikan, memberi sumbangsih yang paling besar. Misal mobil X satu bulan jualnya bisa 3.000-an, jadinya yang kita pasok ke sana tentu lebih besar,” kata Bernard Simanjuntak, Sales Director of Original Equipment Bosch in Indonesia.
Beberapa produk Bosch yang disuplai OEM seperti ECU (Electronic Control Unit), sensor-sensor, komponen rem, komponen untuk teknologi ADAS (Advanced Driver Assistance System), dan sebagainya.
Sementara part aftermarket seperti busi, aki, wipper, klakson yang dijual secara retail juga menjadi salah satu kunci peningkatan penjualan Bosch tahun 2022 di Indonesia.
“Bosch adalah mitra yang dapat diandalkan untuk solusi sistem komprehensif dalam industri otomotif. Permintaan yang meningkat untuk mobilitas berkelanjutan mendorong kami untuk mengembangkan teknologi yang sejalan dengan visi Indonesia tentang masyarakat yang bersih, aman, dan modern,” pungkas Pirmin Riegger, managing director of Bosch in Indonesia.
Saat ini Bosch tengah melakukan penjajakan pada paket mesin listrik kompak buatan mereka yang dinamai eAxle, yang bisa digunakan pada BEV (Battery Electric Vehicle) maupun mobil hybrid.
“Ini salah satu produk baru dari Bosch untuk mendukung mobil yang ramah lingkungan, seperti listrik atau hybrid. eAxle terdiri dari 3 gabungan, pertama adalah motor listrik, kedua adalah power elektronik, dan ketiga adalah girboks,” terang Bernard Simanjuntak.
Dr. Stefan Hartung, ketua dewan direksi Robert Bosch GmbH juga mengumumkan bahwa bisnis mobilitas yang baru direstrukturisasi ini diharapkan dapat tumbuh rata-rata sekitar 6 persen per tahun hingga 2029, ketika bisnis ini diperkirakan mencapai penjualan tahunan hingga lebih dari 80 miliar euro.