Harus diakui kalau The Gaspol tumbuh di tengah-tengah ranah kustom kulture roda dua yang kian semarak. Sorotan kami bukan cuma pada motor dengan beragam arah ubahannya tapi juga sisi-sisi lain yang mengisi industri ini.

Kami selalu tertarik pada orang-orangnya, musiknya, filmnya, makanannya, dan yang tak bisa ditinggalkan adalah busananya. Kalau dilihat sekilas, busana “masyarakat” kustom kulture memang tak akan jauh-jauh dari pakaian berpotongan klasik. Selaras dengan tren aliran custom motor yang berkembang.

Alpinestar-Jacket-1

Tapi bagaimana urusannya jika suatu saat dihadapkan dengan satu unit kuda besi modern? Semisal adventure touring CB500X yang merupakan salah satu pengisi line-up ‘Big Bike’ Honda. Well, sudah sepantasnya pakaian yang dikenakan turut mengikuti jaman. Dan pastinya harus sesuai dengan karakter penjelajah yang digadang motor berkubikasi 471cc ini. Dari rentetan merek yang beredar di pasaran, sejarah menggiring kami kepada salah satu nama besar untuk urusan perlengkapan riding.

Lahir di kiblat fesyen dunia, Italia, merek Alpinestars telah menghasilkan banyak item yang tak perlu disangsikan daya tahannya. Dan, ibarat mengulas motor ataupun mobil, kiprah suatu merek di arena motorsportkerap dijadikan tolak ukur kualitas. Warisan tersebut sudah barang tentu diturunkan ke salah satu produknya yang cukup populer di Tanah Air yaitu Alpinestars ‘Haze Air Jacket’.

Alpinestar-Jacket-5

Kepopuleran tersebut bisa jadi diraih karena produk yang dipasarkan Cargloss Proriders ini memang didesain untuk aktivitas riding di kawasan beriklim hangat seperti Indonesia. Berpotongan murni jaket motor, Alpinestars ‘Haze Air Jacket’ tidak lantas membuat biker mandi keringat saat mengenakannya. Karena dilihat dari namanya saja – yang menggambarkan kesejukkan –  jaket ini memang memiliki ventilasi.

Dari sudut pandang keamanan, Alpinestars ‘Haze Air Jacket’ punya built-in foam padding yang terdapat di bagian siku, punggung, dan dada. Konstruksinya dibuat kokoh dan nyaman untuk waktu yang bersamaan.

Alpinestar-Jacket-1

Tak tercantum pada label tetapi beberapa sumber informasi menuliskan bahwa jaket ini telah menggunakan ‘600D Polyester’. Yaitu material kelas atas yang membuatnya punya kemampuan menyerap gesekan. Tidak ketinggalan pula ‘PU Coating’ guna menjadikan jeket ini bisa “bernapas” tapi tetap mampu menahan rembesan rintik hujan.

Jika mengenakannya dengan ukuran yang pas, Alpinestars ‘Haze Air Jacket’ cukup memberi keleluasaan bergerak. Tidak ada gejala-gejala menyangkut atau badan tertahan saat mengubah-ubah posisi riding di atas saddle.

Alpinestar-Jacket

Kebebasan badan saat mengenakan jaket ini makin lengkap dengan kemantapan kendali yang dihadirkan gloveatau sarung tangan dari merek yang sama, Alpinestars ‘SMX-2 Air Carbon’. Produk yang juga didatangkan oleh Cargloss Proriders ini punya fitur utama carbon knuckle guards berbentuk ergonomis.

Kemudian, disadari atau tidak tangan mengalami banyak pergerakan saat riding. Untuk itu Alpinestars ‘SMX-2 Air Carbon’ dibekali material yang fleksibel di bagian dinding-dinding jarinya. Terakhir, yang tak kalah penting dari aktivitas riding pada era sekarang adalah dukungan terhadap perangkat teknologi. Bagian ujung jari gloves Alpinestars ‘SMX-2 Air Carbon’ cukup bersahabat dengan layar sentuh smartphone ataupun GPS.