Mereka yang mengalami masa puber di era 80-an tentunya menggandrungi beberapa cabang olahraga ekstrim yang populer saat itu. Mulai dari BMX hingga Skateboard. Dan sudah pasti mengidolakan para atlet yang ngetop di masanya. Saya masih ingat saat menghias tembok kamar, lemari pakaian hingga meja belajar dengan beberapa poster aksi dari Eddie Fiola dan Mat Hoffman yang jadi selebriti BMX serta skater yang pernah jadi ujung tombak Bones Brigade, Tony Hawk, Mike “McTwist” McGill dan Steve Caballero.
Nama yang terakhir ini yang paling saya idolakan. Pasalnya, salah satu trik skateboard bertajuk Caballaerial yang diaksikan oleh Steve Caballero, sangat populer kala itu di atas ramp. Plus deretan deck Powell Peralta yang dulu dibesutnya sempat tersimpan rapih di atas meja belajar di kamar saya. Sungguh masa yang menyenangkan. Sayangnya, saat beranjak dewasa, koleksi tersebut terpaksa dienyahkan lantaran sudah berdebu dan dianggap tidak terpakai lagi. Termasuk sepeda Diamond Back Hot Streak hadiah kenaikan kelas. Menyedihkan memang.
Itu alasannya saya langsung mengiyakan ajakan gerai custom Gearhead Monkey Garage untuk kembali berkunjung ke Negeri Sakura guna menghadiri gelaran Yokohama Hot Rod Custom Show ke 24 beberapa waktu lalu. Selain menyimak ratusan mobil dan motor custom sekaligus belajar cara menata sebuah gelaran akbar, salah satu bintang tamu yang diundang untuk datang ke Pacifico Convention Center tempat acara itu dihelat adalah sang idola, Steve Caballero. Kesempatan tersebut tidak saya sia-siakan. Tidak hanya meminta tandatangan di t-shirt original Powell Peralta, saya juga sempat mewawancarai pria yang akrab disapa Cab tersebut. Berikut petikan interviewnya.
Hai Steve, Anda adalah idola saya dari kecil. Sangat beruntung saya bisa bertemu Anda di sini. Langsung saja, kenapa Anda suka dengan skena kustom? Bagaimana awalnya?
Saya suka scene kustom karena saya suka detail-detail artistik yang diterapkan oleh para builder yang saya anggap sebagai seniman. Saya juga jatuh cinta pada dunia ini karena saya suka segala sesuatu yang berbau vintage dari era 30 dan 40-an.
Apa nilai dari sebuah mobil atau motor custom bagi Anda?
Seninya di sini adalah, kita harus membangkitkan lagi mobil-mobil yang sudah rongsok, rusak dan berkarat menjadi sesuatu yang bisa digunakan kembali. Semua itu membutuhkan passion dan visi. Seperti bisa disimak di sini, banyak sekali mobil-mobil klasik Amerika yang tidak hanya dibangun agar bisa jalan lagi. Tapi juga mengadopsi beragam konsep. Mulai dari penerapan kelir anyar, choptop hingga menggunakan bumper mobil yang berbeda. Saya rasa karena saya cukup oldskull jadi cocok dengan mobil kustom dan hot rod.
Ngomong-ngomong, mobil apa saja yang ada di dalam garasi Anda?
Seperti yang saya katakan, kebanyakan mobil-mobil tua. Tapi yang penting custom.. Hahahaaa.. Ada Ford 3 window coupe 1939, 1965 Ford Econoline dan proyek saya saat ini adalah roadster pickup 1927 dengan mesin flathead.
Wow.. Anda penggemar hot rod juga ternyata. Apa gaya hot rod yang Anda anggap cocok dengan kepribadian Anda?
Hmmm.. Mungkin saya lebih afdol dengan gaya traditional hot rod ketimbang rat rod atau yang lainnya. Gampangnya sih gaya-gaya hot rod yang biasa dibesut orang di salt lake atau dry lake area.
Kita tahu Anda adalah legenda di skateboard. Apa hubungan antara skateboard dan custom car.
Menurut saya saat ditanya soal hubungan antara skateboard dengan dunia custom adalah, berbagai segi kehidupan diantara penggemar, builder dan penikmat motor serta mobil custom ini telah disentuh oleh dunia skateboarding. Sama seperti hadirnya musik di dalam hidup mereka. Baik itu rockabilly, punk rock atau bahkan hardcore.
Lalu?
Banyak orang yang saya temui di sini jatuh cinta pada skateboard karena rata-rata mereka besar di era 80-an, eranya skateboard. Sama seperti custom car atau motorcycle, skateboarding juga membutuhkan kreativitas. Membangun sesuatu yang minimal menjadi luar biasa. You can create something from nothing. Sama seperti seorang arsitek yang membangun sebuah kota, skater juga melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda.
Sebenarnya apa yang dilihat oleh seorang skater?
Mereka melihat adanya kesempatan. Hahahaa… Dan saya rasa sama seperti di dunia motor dan mobil, saat Anda meilhat sesuatu yang tua, rusak dan teronggok Anda pasti melihat sebuah peluang. Peluang untuk membuat hasil karya yang indah dan menjadikannya menarik. Karena semua itu butuh workmanship, craftsmanship, dan visi. Mobil dan motor ini tentu juga punya nilai tersendiri.
Dari tadi Anda berbicara soal mengoleksi mobil, bagaimana dengan motor?
Pastinya saya juga suka dengan sepoeda motor. Tapi saya lebih tertarik untuk mengoleksi motor-motor keluaran Inggris. Saya pernah memiliki dua unit Norton Commando 850, 1963 BSA A65 dan sekarang saya punya 1959 Ariel Squarefour. Kegiatan saya di dunia roda dua belakangan adalah sedang membangun Triumph Pre-Unit 1952 untuk berpartisipasi di Born Free 8. Saya tidak sendiri. Urusan desain menjadi bagian saya dan yang merakit adalah teman saya, Brian dari Thompson Cycles. Konsepnya sih bobber.. Hahahaa… Pasti keren.
Kenapa harus motor Inggris?
Hmmm.. Mungkin karena saya suka dengan tampilannya, jatuh cinta pada suaranya, butuh sedikit dana untuk menebus dan membangunnya dibanding Harley-Davidson atau Indian. Tapi karena saya suka sama sesuatu yang tua dan klasik, jadi jika melihat sebuah Harley-Davoidson, maka harus yang menggunakan mesin Knucklehead. Itulah kenapa saya mempercayakannya kepada Brian. Dia sudah membangun banyak motor dengan kualitas pameran, Jadi jika motor tersebut bisa menarik perhatian di Born Free, maka mungkin Triumph yang saya dan Brian bangun juga bisa tampil di sini, di Yokohama Hot Rod Custom Show. Itulah visi saya.
Apa motor dan mobil impian Anda?
Hahahaaaa.. Saya justru sedang membangun motor impian, 1952 Triumph Pre-Unit. Kalau mobil, bisa dibilang Lincoln Zephyr 1940 adalah mobil impian saya. Sweet.. Menurut saya dia punya body line yang paling indah ketimbang mobil lainnya. Dan cukup langka tentunya. Seperti diketahui, punya mobil yang masuk kategori langka pasti sangat membanggakan. Tapi karena saya sudah punya 1935 Ford 3 window coupe yang juga merupakan salah satu mobil idaman. Jadi rasanya saya sudah punya mobil impian saya sekarang.
Apa pesan-pesan untuk fans Anda di Indonesia?
Saya berharap bisa mengunjungi Indonesia secepatnya. Karena saya sebenarnya hampir singgah di sana di tahun 2001. Tapi karena peristiwa 11 September rencana saya buyar. Jadi destinasinya harus dibelokkan ke Thailand. Tapi suatu hari nanti saya pasti ke Indonesia. Karena saya tahu cukup banyak fans saya di sana yang punya talenta.