SURYA SAPUTRA (1)

Pertemuan dengan sahabat lama memang sangat mengasyikkan. Selain bisa melepas kangen, perbincangan pasti langsung ngalor-ngidul kemana-mana. Seperti yang beberapa waktu lalu kami alami bersama aktor berdarah Betawi, Surya Saputra. Lama tak bersua, kami tak menyangka bahwa mantan anggota boyband Cool Colors dimaksud sekarang juga gandrung dengan motor custom. Simak perbincangan kami dengan Surya seputar karir dan cita-citanya di dunia yang kini digeluti serta sepeda motor tentunya.

Hallo Sur, koleksi tambah banyak nih sepertinya?

Iya, baru selesai bangun Honda CB650 sama baru beli Yamaha XS360 hasil hunting.

SURYA SAPUTRA (7)

Koleksinya keren-keren Sur, memangnya masih sempat riding sama ngerawat? Mengingat motor milik kamu ini sudah termasuk berumur?

Untungnya sekarang syuting strippingnya sudah selesai. Diselesaikan sih tepatnya, saya mengundurkan diri gara-gara sudah beda pandangan. Jadi bisa lebih banyak main sama motor.

Oh begitu.. Pantas saja kalau sekarang koleksinya yang langka. Sebenarnya siapa sih yang menularkan hobi motor ini? Lalu apa motor pertama kamu?

Kalau yang menginfluence sebenarnya dari bokap. Kalau untuk motor pertama itu Honda Shadow yang saya beli sekitar tahun 90-an. Lalu sempat vakum beberapa saat karena kesibukan. Baru belakangan Alhamdulillah dapat rezeki dan bisa main motor lagi.

SURYA SAPUTRA (4)

Siapa yang mengajarkan kamu naik motor?

Enggak ada! Belajar sendiri saja, otodidak lah. Awalnya keliling-keliling komplek rumah, lama-lama muter sampai Monas. Hahahaa… Langsung naik Honda Shadow itu..

Ada pengalaman lucu?

Saya pernah ditilang polisi waktu di bundaran jalan Sudirman. Pas buka helm polisinya ngenalin. Akhirnya dilepas. Nah pas kejadian kedua baru ketiban sial, pas ada razia gabungan di lokasi yang sama. Motor ditahan gara-gara cuman pakai surat bantuan, terpaksa pulang naik taksi.

SURYA SAPUTRA (8)

Kenapa enggak beli motor baru saja kayak artis-artis lain yang pakai Ducati atau H-D?

Hampir semua orang bisa begitu. Nah yang sesuai sama selera saya ya ini, ada seninya. Lalu customnya juga tidak sembarangan. Contohnya Yamaha XS 360 yang mau dibikin bergaya café racer di bengkelnya Derby (Romero). Di sana, semuanya diukur biar presisi. Mulai dari tangan sampai kaki agar tidak mudah capek saat riding gara-gara hitungan geometrinya ngaco.

Pengalaman kamu di dunia seni peran itu dari kapan? Masih ingat ceritanya?

Dari tahun 1995. Sinetron pertama saya itu judulnya “Harkat Wanita” produksi Star Vision yang tayang di RCTI. Awalnya hanya mencoba satu atau dua episode dulu. Di situ saya main sama Asrul Zulmi dan Almarhumah Mbak Ully Artha. Itu pengalaman yang tidak akan terlupakan. Mbak Ully Artha sempat bertanya, “kamu yang meranin jadi anaknya Asrul Zulmy ya? Jangan b*go ya.. Saya nggak suka.” Tapi lepas take kebetulan saya dapat peran marah dan hanya 1 kali take. Setelah itu langsung bikin Mbak Ully senang.

SURYA SAPUTRA (5)

Lalu, kamu belajar seni peran dari mana?

Belajar yang serius sih tidak. Tapi saya sering sharing dan bertanya-tanya ke mas Slamet Rahardjo, Didi Petet sama Mathias Muchus. Alhamdulillah memperoleh banyak hal. Apalagi saat itu saya ditawarin main film yang menantang, Arisan.

Nah, kan di situ kamu berperan jadi penyuka sesama jenis. Ada pengalaman lucu nggak?

Saya sempat survey dan melakukan observasi di sebuah bar gay di Jakarta. Terus pas di sana saya nyari orang yang karakternya sama kayak si Nino yang akan saya perankan nanti. Akhirnya dapet deh. Saya lihatin terus dan perhatikan terus, eh dikira saya naksir itu orang. Kabuuur..

SURYA SAPUTRA (2)

Jadi sebenarnya kamu paling senang dapat peran apa?

Baik film atau sinetron saya maunya yang punya pesan di dalamnya, pesan moral. Saya tidak akan buang-buang waktu saya kalau film itu tidak ada pesan untuk orang yang menonton. Mau film itu berhasil atau tidak berhasil di pasaran, tetap harus ada pesan moralnya. Contohnya film Long Road to Heaven. Di Indonesia tidak mendapat sambutan bagus. Tapi di luar negeri dapat standing applaus di beberapa festival yang kita ikuti. Pesan yang disampaikan di dalamnya juga bagus banget.

Dunia sinetron sekarang menurut kamu?

Sinetron sekarang semuanya memanjakan penonton wanita. Tidak ada sinetron yang bisa dinikmati kaum pria.

SURYA SAPUTRA (6)

Motto hidup kamu?

Saya melihat hidup itu simple. Semua sudah diatur Allah. Kita berusaha sekuat tenaga, jangan pernah berhenti. Kalau dikasih ujian jangan khawatir. Soalnya Allah memberikan ujian sepaket sama solusinya.

Message kamu untuk orang-orang?

85% mobil yang berkeliaran di Korea Selatan itu adalah mobil buatan negeri mereka sendiri. Kok kita nggak bisa ya seperti itu. Jadi, hargailah seniman dalam negeri. Karena menurut saya mereka hebat-hebat. Yuk kita support Indonesia, dalam segala hal.