Walau belum menjadi pemain utama dalam gelaraan MotoGP tapi Indonesia semakin “akrab” dengan ajang balap motor terpopuler itu. Hal tersebut bisa dibuktikan dari seringnya Indonesia menjadi destinasi tour para pembalap. Menyusul kedatangan Valentino Rossi ke Bali akhir bulan lalu, hari ini Jumat (5/2), pembalap Ducati Andrea “Dovi” Dovizioso menghadiri acara temu sapa penggemar yang diadakan di sebuah kawasan elit di Serpong.

Di hadapan penggemar, Dovi bercerita mengenai serba-serbi hubungannya dengan brand Ducati. Bukan hanya dilihat dari sudut pandang profesional tapi juga secara personal. Sebagai pembalap berpaspor Italia, Dovi mengatakan, “Bisa bergabung dengan tim Italia merupakan hal yang sangat istimewa.”

Selama acara yang bersifat terbatas itu berlangsung, Dovi terus mendapat pertanyaan-pertanyaan unik. Seperti yang datang dari salah satu pewarta otomotif lokal, yang menanyakan daftar sirkuit paling menantang di mata pembalap berusia 29 tahun tersebut.

Keluarlah nama-nama seperti sirkuit Jerez, Spanyol dan Austin, Texas. Kendati demikian, Dovi menganggap sirkuit bukanlah suatu kendala untuk memenangkan balap. “Semuanya tergantung kecepatan Anda. Jadi, bukan masalah lintasannya. Jika Anda melaju terlalu lambat, sudah jelas sangat sulit untuk menang,” jawabnya.

Masih pada kesempatan yang sama, Dovi juga mengutarakan pandangannya terhadap motor-motor Ducati, terutama yang digunakan pada musim lalu. “Sepeda motor saya pada awal musim lalu sangat luar biasa. Yang saya rasakan di seri-seri pembuka, seperti Qatar merupakan perasaan terbaik yang pernah saya alami. Sangat senang saat bisa riding dan melakukan apa yang telah direncanakan,” ungkap Dovizioso.

Pada balapan yang tepatnya berlangsung 29 Maret 2015 tersebut, Dovi menempati pole position dan berhasil finish kedua tercepat di belakang pembalap kawakan Valentino Rossi. Hasil apik juga ia raih pada seri ke-2 yang berlangsung di Austin, di mana Dovi kembali finish kedua. Keberuntungannya terus berlanjut ke Argentina dengan hasil yang sama. Namun, pada akhir musim Dovi harus puas bercokol di posisi ke-7 dengan raihan 162 poin. Tanpa sekali pun menang.